"Ma, aku pulang...."
Kali ini dada ibu dipenuhi amarah. "Tiga tahun," ujarnya putus.
Kali ini, ibu tahu segalamya. Tentang kuliah menggantung. Lelakiku kacau. Hidup kocar-kacir. Lengan teriris di sana-sini.
Aku bersimpuh. Memohon ampun. Menetesi kakinya dengan air mata. Lalu, menghilang. Ibu telah lama memutuskan tak punya siapa-siapa.
"Ma, aku pulang ...."
Ibu diam. Dingin.
"Ini Nenek. Tidur di sini."
Wajah kecil itu menatapku. Tangannya bertumpu di batu nisan.