Yang terberat dalam setangkup pergulatan hidup saya bukanlah membuka akun dan mulai menulis di
Kompasiana. Bukan pula upaya meredam emosi tinggi karena rewel mesin
Kompasiana kerap menguapkan semangat dan membubarkan ide-ide untuk menulis blog. Yang tersulit untuk saya lalui bukanlah itu, melainkan kegagalan, berulang-ulang, untuk meninggalkannya.
KEMBALI KE ARTIKEL