Namun pernyataan resmi tentang Bale ini, diragukan kebenarannya. Sebelumnya insider Spurs mengatakan bahwa Bale memboikot latihan dan pertandingan. Bale yang ingin bergabung dengan Real Madrid, belum juga mendapat restu. "Dia tidak mau berlatih serta tidak bersedia tampil dalam pertandingan. Sepertinya dia memang sudah mengambil keputusan jelas (untuk bergabung dengan Madrid)," jelas sang insider.
Negosiasi transfer Bale cukup menarik perhatian media dan menjadi bahan pemberitaan yang cenderung berkepanjangan. Negosiasi soal besaran nilai transfer pemain Wales ini tak kunjung menemukan titik temu. Padahal Real Madrid dikabarkan siap menebus Bale dengan uang sebesar 100 juta poundsterling (Rp1,63 triliun). Sebuah nilai yang melampaui rekor transfer sebelumnya yang masih dipegang oleh Cristiano Ronaldo.
Terkait situasi ini bek sayap Barcelona Jordi Alba terusik untuk berkomentar, "Di setiap kasus, itu bergantung pada kebutuhan dari klub, kemampuan klub untuk membayar dan apa yang mereka minta dari sang pemain. Dari situ, waktu yang akan menjawabnya apakah sang pemain berharga murah atau mahal," tutur Alba. "Untuk kasus Bale, sejujurnya saya jarang melihatnya bermain tapi saya tahu dia adalah pesepakbola yang hebat."
Pelatih timnas Wales Chris Coleman ikut bersuara, "Saya tak tahu apakah ada pemain yang layak dihargai 100 juta pound. tapi harga tinggi itu bukan salah Bale. Masalahnya adalah ada klub yang bersedia membayar mahal karena Bale adalah pemain top."
Arsene Wenger turut mengecam, "Sungguh mengagumkan. Pada tahun yang sama Financial Fair Play diterapkan, dunia sepakbola menjadi sepenuhnya gila. Anda bisa bayangkan imbas transfer itu terhadap sepakbola. Semua orang akan terlihat lebih buruk dari sebelumnya. Transfer itu seperti menertawai FFP."
Sebagaimana kita tahu, Chairman Spurs Daniel Levy terus menaikkan harga Bale setelah melihat minat besar dari Real Madrid. Persoalan transfer Bale tak kunjung menemukan titik terang. Marca yang dekat dengan Madrid menuduh Levy menggunakan taktik kotor untuk menaikkan harga Bale. Mantan gelandang Spurs Jamie Redknapp mengaku ia tahu benar bahwa Chairman Spurs Daniel Levy adalah negosiator ulung. "Saya merasa kasihan kepada Madrid. Setiap pound selalu diperhitungkan oleh Daniel Levy. Daniel akan membuat transfer ini sulit bagi para negosiator Madrid."
Apa dan bagaimana taktik bos Spurs dalam mengoptimalkan bisnis transfer pemain ini?
Pertama, menyebarkan rumor bahwa ada beberapa klub yang mengincar sang winger. Awalnya, orang dekat bos Spurs memberikan bocoran kepada pers Inggris bahwa PSG telah membuat tawaran sebesar 98,5 juta euro. Kemudian terungkap bahwa PSG belum pernah melakukan tawaran nyata untuk Bale. Kedua, membocorkan detail tawaran Manchester United untuk Bale sebesar 70 juta pound. Mereka mengklaim bahwa itu adalah tawaran baru meski sebenarnya tawaran itu sudah ada sejak akhir musim lalu.
Cara ini terbukti efektif dalam tahap awal negosiasi antara Madrid dan Spurs. Namun, apakah akan mencapai hasil akhir sesuai taktik bos Spurs? Presiden Real Madrid, Florentino Perez, dikabarkan mulai mencium bahwa ada yang salah dan mulai mundur secara teratur. "Saya tak mau berbicara tentang nama atau uang tertentu, tapi memang jumlah €100 juta terlihat banyak bagi siapa pun," katanya.
Apabila antiklimaks yang terjadi, siapa lagi yang akan menjadi korban bila bukan Bale. Reputasi dan kariernya terancam turut surut bersama redupnya pemberitaan heboh ini. Bakat besarnya bisa terbengkalai sia-sia, tak akan sempat mengukir sejarah bagi masa depan dirinya, klub, maupun dunia sepakbola secara umumnya.
Tidak mudah bagi Bale untuk kembali ke skuad Spurs. Menurut Jamie Redknapp, yang telah berbicara dengan beberapa pemain Spurs, Bale sudah tumbuh terlalu besar bagi Spurs dan memang ingin pindah ke klub lain. Apalagi kini Spurs sedang memasuki masa berbulan madu dengan striker anyarnya, Roberto Soldado, yang baru saja membawa kemenangan Spurs atas Crystal Palace dan mendapat sanjungan tinggi dari sang pelatih.
Secara teknis, potensi Bale tentu saja tidak akan lenyap, namun potensi terbaik sekalipun hanyalah sekadar potensi bila tidak mewujud nyata. Potensi hanya akan berkembang bila ia menemukan media tanam yang subur. Bale membutuhkan dukungan teknis dan psikologis yang kondusif dari seluruh komponen klub. Bale dan rekan-rekan setimnya, bahkan fans, membutuhkan treatment khusus untuk membuat Spurs sebagai klub mencapai titik harmoni yang ideal untuk menghasilkan kinerja yang optimal dalam menyongsong musim ini.
Ke mana pun transfer ini berujung, di sana sejumlah pekerjaan rumah sudah menanti semua pihak.