Niiat dan tekad itulah yang utama. Mampu bekerja dalam kesempurnaan adalah hal biasa, Tetapi mau bergerak dalam keterbatasan adalah hal luar biasa.
Malu tertunduk aku padanya, sembunyi mukam tak bisa apa-apa. Mulut beku, kepala bergeleng seolah tak percaya. Saat menyaksikan ketekunannya.
Padahal, keterbatasannya begitu tampak di mata, namun semua terbantahkan dengan tekad bajanya.
Mengalahkanku dan di sekitarku. Ya, Orang yang kurang merasa, kurang bersyukur pada Yang Kuasa.
Kami sering lalai, malas bekerja dengan kesempurnaan yang tercipta. Bahkan kadang merusak, menjelma jadi benalu bagi sekitarnya .