Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bahasa Pilihan

Menulis Itu Butuh Ketelitian, Jangan Sampai Salah Huruf, Apalagi Salah Kata

14 April 2020   23:34 Diperbarui: 14 April 2020   23:44 322 7
Aktivitas menulis ternyata gampang-gampang-susah. Tak hanya berselancar menuangkan ide gagasan atau unek-unek dalam pikiran maupun hati saja. Tetapi sesungguhnya kegiatan menulis itu butuh konsentrasi khusus, sehingga penulis bisa terhindar dari penulisan yang salah huruf, atau salah kata (baca: diksi). Bila kita sampai salah huruf bahkan salah memilih diksi, bisa-bisa tulisan kita berakibat salah pemahaman bahkan fatal bagi pembacanya.

Coba kita cermati saja, sebuah kata, hanya karena beda huruf saja ketika dituliskan  bisa berkonotasi lain, bahkan jauh . Semisal kata penjah(a)t dengan penjah(i)t. Pengec(u)t dengan pengec(a)t. Penc(u)ri dengan penc(a)ri. Pem(i)kul dengan pem(u)kul. Dan masih banyak contoh lainnya.

Hanya beda satu huruf saja sudah beda maknanya. Inilah pentingnya ketelitian dalam sebuah tulisan. Belum lagi ketika menuliskan huruf Arab (baca: Hijaiyah) ke dalam tulisan Indonesia, banyak kita jumpai kekeliruan, seperti penulisan khusnul khotimah, atau husnul khotimah. Yang betul Sholeh, Solekh atau Solih? Dholim atau Dzolim?

Ketelitian dalam menulis tidak hanya teliti huruf, tetapi juga harus teliti dan tepat memilih diksi. Karena aktivitas menulis tak ubahnya menuliskan suatu bahasa. Dimana bahasa merupakan rangkaian dari kata-kata atau diksi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun