Sabtu malam, 22 september lalu. Waktu itu langit seperti biasanya, bintang dan bulan juga seperti biasanya; bersama namun berjauhan, dibalik bergulum-gulum awan. Seonggok buku-buku baru belum tersampul dengan rapi berserakan diantara kasur dan lemari. Gulingku tak ku peluk, kasurku tak ku tiduri. Aku mematung, berdiri.