Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tentang Hujan dan Kopi, Malam Ini

11 Oktober 2012   22:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:55 364 0
hujan mendadak memulai dzikirnya malam ini;

air mengendap satu-satu

menghisap semua mimpi

sedang kopi masih mengepul

legit kopi di bibirku, tak lantas meluncur

ke dasar ingatannya

Ia terjeda oleh spasi-spasi rintik kenangan

di tiap tikungan jalan

yang tiap hari mesti dikhatamkan

hujan mendadak memulai dzikirnya malam ini;

kopi menyisa separuh ingatan

di bibirnya, terjepit legit dari dua belah bibir seorang

perindu

hujan mendadak memulai dzikirnya malam ini;

kopi belum sepenuhnya memuai, namun

ruhnya belum juga kembali

matanya, Kau tahu, ingin bersuara, mau berceritera

di selama rintik terus memanjang

Ia menggesekkan sendok pada bibir gelas

memutar

terus begitu

sepanjang rintik tak bertitik

BPI I 21, 11 Oktober '12

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun