Artikel ini diinspirasi oleh copet yang sengaja mengambil (tanpa ijin) handphone Blackberry itu saat perjalanan dari Jember ke Surabaya di atas bus Kurnia Jaya yang pada kaca depan bertulis "SI MANIS" berhuruf kapital besar.
Saya naik dari terminal Tawangalun Jember sekira jam 02.00 pada 01 Desember 2012 lalu. Pada pukul 02.45 saya terbangun dari lelap akibat lelah, saya raba saku baju sebelah kiri terasa Blackberry sudah lenyap dibarengi resleting jaket sudah terbuka. Ya sudahlah. Akhirnya sudah dapat ganti lebih mutakhir meski kualitas kameranya lebih bagus handphone yang lenyap digondol copet itu.
Catatan perjalanan
Meski tidak selalu, selama dalam perjalanan saya mencatat atau menfoto sesuatu yang saya lihat dan rasa. Entah bermutu atau tidak. Entah hal baru atau lawas. Sebab jika hal itu saya tulis pada waktu itu, maka yang tidak bermutu bisa bermutu juga yang lawas bisa berubah jadi baru.
Jadi dengan Blacberry saya merasa bisa lebih mengekspresikan diri untuk dibagi ke orang lain. Sebab untuk membagi uang atau hasil korupsi, misalnya, saya rasanya kok jadi lebbay sebagai manusia karyawan semi swasta di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Catatan diskusi
Meski tidak lengkap dan tertib berurutan, sering saya memanfaatkan Blackberry untuk mencatat omongan narasumber atau mendeskripsikan jalannya diskusi. Termasuk mencatat lalu lalang orang yang berseliweran di tengah substansi yang dibahas dalam acara itu.
Tentu saja tidak ketinggalan jika sedang mood, maka diskusi itu akan jadi artikel opini atau berita. Mencatat diskusi sebagai bagian dari meningkatkan peradaban manusia agar meninggalkan tulisan ketimbang abab, selain tuntutan pekerjaan.
Kegiatan reses anggota DPR Nur Yasin (NY)
Hampir setiap reses saya berkesempatan mendampingi beliau di Jember dan Lumajang (Dapil IV Jawa Timur). Biasanya saya mengabadikan kegiatan NY berupa foto, catatan, dan rekaman (jika sedang repot mencatat untuk kemudian ditranskrip). Sebagaimana saat mengikuti rapat-rapat di komisi VII DPR saya lebih banyak mengandalkan fasilitas recording di Blackberry itu.
Rekaman Suara
Soal rekaman ini, dengan Blackberry itu saya punya lebih dari 100 rekaman penting rata-rata berdurasi 5 menit. Antara lain, rekaman pidato Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Sekjend Imam Nahrawi, KH Said Aqiel Siradj, dan Ketua FPKB Marwan Ja'far dan Hanif Dhakiri. Juga suara Gus Yusuf saat pidato terpilih jadi Ketua DPW PKB Jawa Tengah. Tentu saja di antara rekaman-rekaman itu lebih didominasi suara NY saat kunjungan reses ke Dapil.
Ya untuk masa sekarang semua rekaman itu "kurang bermutu", tapi kelak untuk bahan kampanye 2014, menurut hemat saya, akan cukup bermakna karena punya kekuatan orisinalitas. Tapi semua rekaman itu kini lenyap dan sirna angan-angan untuk lebih bisa memanfaatkannya.
Selain tiga hal di atas, melalui Blackberry saya bisa mencatat proses rapat atau hasil rapat, dan kegiatan-kegiatan di Jember dan Lumajang saat mendampingi NY, catatan kerja di Sulawesi Selatan selama proses verifikasi faktual parpol. Banyak laporan dari DPC-DPC PKB se Sul-Sel saya simpan di Blackberry itu. Juga kegiatan Dik Kapan PKB di Wajo, Karawang, dan Banjarnegara. Saya buat folder khusus verifikasi, folder Dik Kapan PKB, folder komisi VII, folder Jember, folder Magelang, folder puisi, folder foto edit, folder SMS penting terkait proses tertentu, dan lain-lain yang menyangkut dan mampir selama ini.
Laporan Akhir Tahun Jadi Repot
Nah, berkait dicopetnya Blackberry itu, menjadi sangat kerepotan ketika pimpinan meminta untuk membuat laporan akhir tahun, laporan perjalanan kerja mendampingi NY sebagai tenaga ahli (TA) selama 2012. Sebab semua data yang sudah saya siapkan lenyap bersama copet malam itu, kecuali sebagian kecil yang sempat diunggah di sosial media Facebook, Kompasiana, dan Twitter. Alhasil, laporan disusun berdasar data yang sudah saya unggah itu ditambah ingatan kepala yang sangat terbatas menyimpan hal-hal detail.
Pada Februari 2012 sempat saya copy semua data yang ada di memori card ke laptop karena sudah terpenuhi foto dan file-file lain. Namun sayang saat itu tidak memindah data-data yang tersimpan di aplikasi "MemoPad" padahal data-data kunci tersimpan di sini. Tapi apa banyak guna data-data yang sudah dicopy itu karena semuanya bertahun 2011 dan tidak banyak dibutuhkan untuk laporan 2012.
Dari itu semua saya tetap bersyukur alhamdulillah. gantinya Blacberry yang hilang itu kini sudah hadir. Dipaksahadirkan 2 hari setelah dicopet meski mutunya lebih rendah. Mengapa mesti bersyukur? Pokoknya kini saya kembali pegang Blackberry yang bermutu, walau mutu rendah. Tapi kan ada mutunya, bermutu menunjang kinerja sebagaimana masa sebelumnya.
Semoga tidak mengurangi makna teknologi sebagai pendukung hidup manusia.***