Di rumahku, tak kurang dari delapan pintu yang ada di dalamnya. Mulai dari pintu kamar mandi, pintu dapur, pintu kamar Ibu, pintu kamar Bapak, pintu kamarku sendiri, pintu ruang keluarga, dan pintu depan rumah sebagai benda pertama yang harus dilewati saat orang hendak masuk ke rumaku. Memang, menurut sebagian orang, atau mungkin kebanyakan orang, pintu-pintu hanyalah komponen rumah biasa yang tidak ada artinya. Benda mati yang tak perlu diagung-agungkan atau sampai dijadikan bahan penulisan cerpen. Tapi tidak bagiku. Pintu-pintu itu menyimpan rahasia yang sebagian bisa dipahami, dan sebagian yang lain tidak sama sekali.
KEMBALI KE ARTIKEL