Sebanyak 10 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) sedang melakukan kegiatan KKN-T di Desa Purwoharjo, Kecamatan KarangTengah, Kabupaten Wonogiri. Mereka berasal dari jurusan dan fakultas yang beragam diantaranya: Ridzky (Ekonomi Syariah), Alwa (Ilmu Komputer), Kholijah (Teknologi Produksi Ternak), Eli (Sains Komunikasi), Nita (Silvikultur), Nadin (Proteksi Tanaman), Zalfaa (Kedokteran Hewan), Ummu (Statistika), Celica (Teknologi Pangan), dan Ivone (Ilmu Keluarga).
Desa Purwoharjo merupakan salah satu desa yang memiliki potensi peternakan yang cukup tinggi. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh tim mahasiswa KKN-T IPB pada minggu pertama menetap di desa, bahwa hampir setiap rumah memiliki hewan ternak untuk dipelihara, baik berupa sapi, kambing dan domba. Walaupun jumlah ternaknya tidak begitu banyak hanya 2 sampai 3 ekor saja, namun masih berpotensi cukup menjanjikan jika masyarakat mampu mengolahnya dengan baik.
Permasalahan yang kerap dihadapi oleh peternak rakyat di Desa Purwoharjo yaitu kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam manajemen limbah peternakan. Sehingga hasil ikutan berupa kotoran ternak ini dibiarkan menumpuk di kandang. "Hal ini akan berakibat pada terganggunya kesehatan ternaknya dan akan mudah terjangkit oleh penyakit". Ujar Mba Zalfaa, merupakan salah satu mahasiswa kedokteran hewan IPB. Melalui permasalahan tersebut, mahasiswa langsung berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yaitu Ibu Putri Oktariani SP,M. Agr untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Kemudian, salah satu tim KKN-T IPB Mba Kholijah yang berasal dari jurusan Teknologi Produksi Ternak (TPT) berinisiatif untuk mengadakan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair atau yang kita kenal dengan sebutan POC, guna untuk meminimalisir penumpukan kotoran ternak dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dan peternak rakyat dalam memanajemen limbah peternakan. Pelatihan ini melibatkan masyarakat umum dan mitra yaitu Ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Bintang Tani Dusun Ngumbul Desa Purwoharjo yang diketuai oleh Ibu Sumini.
Kegiatan pelatihan ini berlangsung dengan cukup baik, dilaksanakan pada hari selasa, 12 Juli 2022 pukul 09.30-12.00 WIB. Sekitar 40 orang menghadiri pelatihan tersebut dengan perwakilan 2 orang dari 13 dusun di Desa Purwoharjo. Rangkaian acara dibuka oleh bapak Kepala Dusun (Kadus) Ngumbul, Bapak Mulyadi serta dilanjutkan sambutan oleh Bapak Rudianto (Penyuluh pendamping lapang) Kecamatan Karang Tengah. "kegiatan ini sangat bagus dan bermanfaat untuk masyarakat desa Purwoharjo, khususnya Ibu KWT Ngumbul. Mahasiswa dari IPB mohon untuk menuangkan semua ilmu-ilmu yang didapat selama kuliah agar bisa berdampak dan bermanfaat untuk masyarakat", kata Pak Rudi sapaan hangatnya. Kemudian dilanjut oleh mahasiswa KKN-T IPB yang diwakili oleh Kholijah dan Nadin untuk memberikan sedikit ringkasan teori seputar POC dan penyakit-penyakit pada tanaman kepada peserta sebelum nantinya akan dilakukan praktik langsung ke lapang untuk pembuatan POC.
pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) pada pelatihan ini yaitu menggunakan limbah kotoran hewan (kohe) sapi yang sudah cukup kering, agar bakteri patogen bisa diminimalisir. Kemudian campuran molases dan EM4 dengan perbandingan 2:1 lalu menggunakan air secukupnya. Berikut prosedur secara lengkap yang akan dipraktikan oleh peserta di lapangan.
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: Molases 100 ml, EM4 50 ml, 2 botol Aqua bekas (1,5 Liter), selang plastik ukuran sedang 1/2 meter dan kotoran sapi sebanyak 450 gram.Â
Buat dahulu instalasi POC dengan cara: Lubangi tutup botol sebesar selang plastik, Lalu masukan selang plastik sepanjang ukuran tutup botol dan pastikan tutup botol merekat rapat pada selang dan kedap udara (gunakan lem bakar).Â
Selanjutnya pembuatan bahan POC menggunakan molases, EM4, air dengan perbandingan: Molases, EM4, dan air (2:1:10) /2-5% dari EM4, Air dan kohe (30%), EM4 dan kohe (5%) campurkan EM4, molases, dan air sesuai perbandingan di atas, lalu aduk rata dan tunggu hingga beberapa menit. Campurkan kohe dengan air lalu aduk hingga merata dan pastikan kohe hancur merata. Lalu campurkan semua bahan ke dalam satu wadah dan aduk hingga merata. Tuangkan bahan-bahan ke dalam instalasi yang kedap udara lalu tutup dengan rapat.Â
Sediakan air ke dalam satu botol lain kemudian masukan sisi lain dari selang ke dalam botol yang berisi air biasa tersebut. Letakkan di tempat yang sejuk/suhu ruangan. Tunggu hingga 12-20 hari, lakukan pengadukan pada botol berisi campuran bahan setiap 3 hari sekali. Selama pembuatan dan penyimpanan hindari paparan sinar matahari langsung. Berikut foto dokumentasi POC yang sudah dibut oleh tim.
Demikian, Masyarakat antusias untuk mendengarkan dan ikut mempraktikan cara pembuatan POC bersama mahasiswa KKN-T Desa Purwoharjo. Tak lupa pula, mahasiswa memberikan cendramata berupa benih tanaman unggul dari IPB untuk dibagikan kepada masyarakat.