Fenomena
"Ordal," atau praktik
"Orang Dalam" tidak hanya menjadi tantangan terhadap sistem meritokrasi, tetapi juga mengakar dalam kejahatan nepotisme. Praktik ini telah menciptakan ketidaksetaraan peluang dan merusak nilai-nilai objektivitas dalam dunia rekrutmen dan pengembangan karir di Indonesia. Dalam konteks politik, khususnya dalam kasus-kasus yang melibatkan keluarga dan kenalan, ordal menjadi bagian dari kejahatan nepotisme yang perlu diperangi.
KEMBALI KE ARTIKEL