Ku ulangi lagi
Kumohon
Jangan bangunkan aku tuk menulis
Karena jika aku sudah menulis tujuh hari dan tujuh malam
Bintang di langit
Kan menjadi saksi
Aku tak akan memejamkan mata sedikitpun
Aku akan terus menggores kata dan aksara
Sampai kiamat tiba pada waktunya
Jangan bangunkan aku tuk menulis
Biarkan aku tidur sampai memejamkan mata selama-lamanya
Aku ingin kedamaian lewat hati dan jiwa
Bukan lewat kata dan aksara
Karena jika kata dan aksara sudah ku gores lewat dinding-dinding samudra
Maka itu hari pemberontakan bahasa telah tiba
Menjadi sebuah hari yang gelap
Dunia kan di selimuti hujan air mata dan darah
Melalui tinta yang tak berujung dan tak berwaktu
Seperti tinta samudra dan tinta air hujan
Membanjiri dunia kata dan aksara
Sampai tak ada titik kesudahan
Jangan bangunkan aku tuk menulis
Karena jika engkau bangunkan aku
Langit dan bumi kan ku gores
Sampai titik nafas ini berakhir
Hingga para Malaikat menjemput nyawa ini
Tuk di panggil langsung menuju pemakaman
Tuk dihadapkan Tuhan semesta alam
Jangan bangunkan aku tuk menulis
Biarkan aku menyendiri dalam mimpi
Bersama matahari yang bergaris
Antara siang dengan malam hari yang gelap dan sepi