Jika di hadapanmu
Aku selalu kau anggap bodoh
Memang kau pandai bersilat lidah
Jika siang bilang tempe
Maka malam bisa jadi tahu
Karena engkau begitu pandai bermulut dua
Bahkan kalau perlu kau tak usah membawa muka
Sebab kau pandai cari muka
Selalu menjadi senjata handalanmu
Aku selalu bodoh di hadapanmu
Kau begitu pandai memutar kalimat
Kata dan aksara bisa kau rubah sewaktu-waktu
Seolah-olah engkau punya tangan Tuhan
Jika kebenaran bisa kau rubah menjadi salah
Begitu juga salah bisa kau rubah menjadi kebenaran
Sungguh kau pandai bersilat kata dan aksara
Aku selalu bodoh di hadapanmu
Memang kau punya kelebihan
Menjilat segala yang ada
Maka kau akan selalu benar
Walaupun kebenaranmu hanya topeng semata
Namun kau memang yang hebat
Terhebat dari segala keadaan
Biarpun kau anggap aku bodoh
Sebodoh dalam hinaanmu
Namun kau tetap ku anggap sahabat terbaikku
Karena darimu aku akan belajar banyak tentang peristiwa yang penuh dengan pelangi rasa di jiwaku