Aku bertemu wajahmu kala itu
Engkau begitu cantik
Tinggi semampai dengan wajah yang putih dan kemerah-merahan
Baju yang kau pakai juga berwarna putih
Namun ku lihat engkau sudah bersanding dengan lelaki pilihanmu
Kelak lelaki itu yang akan menjagamu
Tahukah perasaanku kala itu?
Aku hanya menyapa mu
Lewat senyuman kecil
Ku coba tuk kuatkan hati
Walaupun wajahku seperti topeng yang merasa tidak ada masalah
Namun di balik wajahku
Hatiku terluka dalam cinta
Namun ku coba tuk kuatkan
Seolah-olah aku tegar
Namun kemudian aku hancur dan tak bangkit kembali
Ku sapa yang terakhir kala itu
Setelah itu aku tidak pernah bertemu kamu lagi
Sudah puluhan musim
Aku tak pernah melihat wajahmu
Maafkan! Jika selama aku mengenalmu
Telah membuat kegaduhan hati
Namun percayalah! Kisahku dan kisahmu
Telah ku abadikan lewat lembaran hati dan aksara
Hingga ku susun menjadi sajak dan puisi
Jika lautan tak bisa singgah di puncak gunung tertinggi
Maka jangan terlalu berharap di balik kemustahilan yang ada
Jika jiwaku sudah menjadi luka di hati
Maka aku hanya manusia biasa yang bisa sambat dan putus asa