Angin kemarilah!
Lihatlah dedaunan menyapamu
Begitu juga ranting dan pohon
Rindu kepadamu
Begitu juga aku
Aku merindukan kamu tuk selalu mengantarkan perasaanku
Telah lama tersembunyi di balik air mata
Angin
Sampaikan salamku yang ada di seberang lautan jiwa
Sudah lama aku menunggu kabar
Namun aku tak pernah tahu keberadaannya
Bila dia masih ingat kepadaku
Tolong sampaikan salam rindu
Memenuhi air mata
Menggenangi di seluruh mata jiwaku
Angin
Jangan kau tinggalkan
Suara rinduku kepadanya
Jangan sampai detakan kata di jiwaku
Sirna di telan kemarau yang panjang
Aku tak ingin berpuluh-puluh musim hujan tiba
Dia tak ada kabar
Seperti udara yang di telan dan tersumpal di jiwa
Angin
Aku merayumu
Supaya engkau mengerti rasa di jiwaku
Hingga engkau menemukan orang yang ku rindu
Seperti rindumu
Saat engkau menyapa hujan yang lama tak datang
Karena hujan sembunyi di balik awan berpuluh-puluh hari lamanya