17 Juli 2023 18:24Diperbarui: 17 Juli 2023 18:4211522
Engkau yang terjatuh di antara perih yang meyayat Saat di tinggal kekasihmu Tak ada kabar dari angin yang redup Tak ada kabar dari air yang mulai surut Kekasihmu sudah pergi bersama embun pagi Hingga tak ada kabar lagi Senja dan pelangi sudah tak mengabari tentang kekasihmu yang pergi jauh Tanpa ada kabar sedikitpun dari tanah-tanh yang menjadi pijakannya
Jangan ada air mata tumpah Biarkan saja kekasihmu pergi tanpa kabar Kalau memang dia jodohmu Percayalah! Tuhan pasti akan mempertemukanmu dengannya Namun bila tidak jodoh Berarti itu sebuah jalan takdir yang sudah di garis Tangan-tangan Tuhan
Usap air matamu Jangan sampai jatuh di tanah-tanah hatimu Engkau harus tabah dan sabar Jadilah! Perempuan yang kuat Walaupun aku tahu patah hati jiwamu Menyertai di setiap detak nafasmu Namun cita-citamu lebih penting Karena cita-citamu di atas segala cinta Sebab cita-citamu adalah: sebenar-benar dari cinta itu sendiri
Lihatlah! Dedaunan jatuh saat di sapa angin sore Tetapi dedaunan tetap tabah Tak ada dendam maupun benci kepada angin Walaupun dedaunan harus patah dari ranting Namun dedaunan tetap tabah dan ikhlas Menghadapi segala luka yang ada
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.