Luka dari mereka para penyair dengan puisi mengiris hati
Kisah yang di ukir menghujani tanah puisi dan sajak
Sederet penyair menulis tentang air mata yang tak bertuan
Karena air mata turun tanpa ada undangan
Nampak mendung sastra
Sastra sedang berlayar di air mata duka
Duka tentang sajak pesta patah hati
Hati yang diharapakan
Namun hati telah pergi
Meninggalkan tanpa jejak
Sastra teriris sembilu
Bersama kepedihan hati yang ditinggalkan sebuah rasa
Karena rasa sudah menjadi luka di aksara dan kata
Mendung sastra
Nampak di bahasa puisi dan sajak
Mereka para penyair yang terluka
Terluka akan rasa sebuah jiwa
Lelaku yang tak sesuai dengan harapan semesta hati
Maka segala sajak dan puisi menjadi luka lara
Luka lara aksara dan kata
Menembus di segala sajak dan puisi
Hingga membuat hitam mendung sastra
Karena mendung sastra sedang luka
Hingga menjalar di setiap detak kata dan aksara
Mengiris di segala rasa jiwa para penyair
Mendung sastra
Suara para penyair puisi dan sajak
Suara tentang luka yang mengiris di hati dan jiwa
Hingga membuat air mata aksara dan kata
Karena mendung sastra
Sebuah rasa kesedihan dan duka
Tersimpan di bait puisi dan sajak
Hingga menghujani aksara dan kata
Menghujani air mata yang tak berkesudahan
Menuju alam sajak dan puisi
Penuh dengan bait luka dan lara