Masih ingatkah!
Saat kita di air terjun sedudo
Kala kopi panas menyengat
Kita nikmati bersama dengan ampas kopi yang pahit
Disitulah letak kenikmatan di balik kopi pahit yang menghujani lidah dan bibir kita
Kekasihku
Saat kita di air terjun Sedudo
Masih ingatkah!
Namamu dan namaku kita pahat bersama di atas batu
Namamu dan namaku engkau tulis dengan indah
Kala itu adalah hari kebahagiaan
Kan kita kenang sampai di masa hari kita tua
Kekasihku
Saat secangkir kopi disuguhkan di air terjun sedudo
Aku melihat wajahmu yang begitu anggun
Aku merasakan budimu yang begitu luhur
Tahukah! Engkau dalam hatiku berkata lirih
Engkau adalah wanita dambaan di setiap detak jantung lelaki
Jika suatu saat engkau bukan milik hatiku
Aku yakin, dia yang memilikimu
Akan beruntung dengan sejuta keberuntungan
Kekasihku
Saat kita seruput kopi
Sembari menikmati keindahan jantung air terjun Sedudo
Disitulah! Aku mendapatkan secercah kebahagiaan
Kebahagiaan yang akan kita kenang
Sepanjang waktu sampai ajal kita menyatu dengan tanah yang basah
Menyelimuti raga kita yang sudah pisah dengan nyawa