Seorang pendidik pria maupun wanita, mencakup seorang guru, pengajar pria maupun wanita. Dan mencakup pula bapak dan ibu dan setiap orang yang menjaga anak.
Seorang guru adalah pendidik suatu generasi. Kebaikan dan kerusakan suatu masyarakat tergantung guru. Jika ia mengerjakan kewajibannya dalam mengajar, dan mengikhlaskan niatnya dalam beramal serta mengarahkan murid-muridnya ke agama, akhlak, serta pendidikan yang baik, maka berbahagialah para murid dan berbahagialah pengajar di dunia dan akhirat. Sungguh, Rasul shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda kepada sepupunya, Ali bin Abi Thalib: "Demi Allah, sungguh seandainya Allah menunjuki seseorang melalui perantaraanmu, itu lebih baik dari pada unta merah. " (Muttafaq 'alaih)
Beliau juga berkata, "Orang yang mengajarkan kebaikan dimintakan ampun untuknya oleh siapa saja, sampai ikan yang ada di laut. " (Shahih riwayat At-Thabrani dan selainnya)
Jika seorang pengajar melalaikan kewajibannya lalu mengarahkan murid-muridnya menuju penyimpangan dan keyakinan yang rusak, serta perilaku jelek, maka sengsaralah para murid dan sengsaralah pengajar. Dan dosa pun akan ia tanggung dan ia akan ditanya di hadapan Allah berdasarkan sabda Rasul:
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya. "
Seorang pengajar adalah pemimpin di sekolah dan ia bertanggungjawab atas murid-muridnya.
Maka hendaknya engkau memperbaiki dirimu sebelum segala sesuatu,wahai pendidik dan pengajar. Kebaikan menurut anak-anak adalah apa yang engkau lakukan. Sedangkan kejelekan menurut murid-murid adalah apa yang engkau tinggalkan. Sesungguhnya baiknya perilaku seorang pendidik, pengajar,dan seorang bapak adalah sebaik-baik pendidikan bagi mereka.