18 tahun silam gempa jogja terjadi pada hari Sabtu, 27 Mei 2006 pada waktu pagi. Gempa ini tergolong besar berskala 5,9 skala richter berpusat patrobayan atau Sungai hingga mengakibatkan banyak bangunan runtuh dan banyak korban jiwa. Gempa ini tentunya membawa trauma bagi warga Daerah Istimewa Yogyakarta. Warga Jogja sendiri sudah terbiasa merasakan gempa berskala kecil yang sering terjadi, hal tersebut karena Yogyakarta berdekatan dengan zona tumbukan lempeng di Samudra Indonesia. Gempa dengan skala kecil yang terjadi seringnya pusat gempa bearada di laut. Tak disangka Lokasi pusat titik gempa yang terjadi pada 18 tahun silam berpusat di darat yaitu pertemuan Sungai Opak dan Sungai Oya. Wilayah yang sekarang dikenal dengan keindahan alamya, kejernihan airnya, sejuk hijau mata memandang dan sekarang menjadi objek wisata camping yang dikunjungi banyak orang memendam tragedi pilu pada 2006 silam. Untuk menghilangkan jejak trauma dan kesedihan para Masyarakat, kini Lembah Sungai Oya yang dikenal dengan nama "Patrobayan" dijadikan tempat wisata untuk bersenang-senang. Hal tersebut bertujuan untuk menambah ekonomi Masyarakat, memanfaatkan lingkungan yang sudah ada, dan tujuan utama yaitu Ketika melihat patrobayan tidak melulu tentang kejadian pusat titik gempa, namun menikmati keindahan alam yang tuhan ciptakan.
KEMBALI KE ARTIKEL