Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Kenangan Bersama Buya Risman

17 November 2024   15:15 Diperbarui: 17 November 2024   18:52 124 1
Pagi itu tahun 1989, angin sejuk mengalir melewati celah-celah jendela di sebuah surau kecil. Di sanalah pertama kali aku bertemu Buya Risman Muchtar, seorang dai yang keilmuannya menjulang tinggi seperti gunung. Sosoknya bersahaja, dengan kopiah hitam khasnya dan senyuman yang menenangkan. Ketika itu, aku hanyalah seorang pemuda yang baru bergabung dengan Muhammadiyah. Namun, sejak melihat beliau mengkaji kitab Al-Islam karya Said Hawa dengan penuh khidmat, aku tahu bahwa beliau bukan sosok biasa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun