Tidak ada tawar menawar lagi untuk "EMAS" sepakbola Sea Games, PSSI-BTN harus bertanggung jawab bukan dengan memberi alasan-alasan klasik di media massa. Mundur dan tidak mencalonkan diri kembali dari kancah sepakbola nasional adalah "ETIKA" terbaik jika gagal di pengurusan saat ini "Anda belum layak dapat bintang".
Dalam kondisi kepengurusan PSSI hasil kudeta yang jauh dari "fair Play" yang saat ini berkuasa dan mengaku pengurus terbaik di negeri ini, harus mempertanggung jawabkan apa yang di perbuat dan bukan menambah-nambahkan daftar "kegagalan" TIMNAS. Pemilihan Pelatih dan Pemain adalah hasil produk dari Kompetisi Terjeger di dukung oleh pengurus terbaik dari "eks PSSI-KPSI" cs yang saat ini berkuasa. Sudah semestinya itu akan di buktikan di level internasional bukan hanya "Jago Kandang" di kompetisi terjeger.
Patut di bandingkan dengan Timnas U-19 yang hanya dari produk tanpa kompetisi terbaik, sudah memberikan "hadiah" kebanggaan di negeri ini, yang sudah menghapus dahaga "Gelar Juara" buat Timnas Indonesia meskipun hanya di level Junior.
Sangat menarik menunggu hasil yang akan di buktikan oleh pengurus PSSI (kolaborasi eks KPSI-BTN) hasil KLB sampai akhir kekuasaan di 2016. "EMAS Sea Games 2013" "Juara Piala AFF 2014" dan ajang-ajang lainnya di tahun 2015 dan 2016. Akankah Timnas "berjaya" atau semakin "merana".
"MARI KITA SELAMATKAN SEPAKBOLA NASIONAL & TIMNAS"