Salah satu kontribusi terpenting Foucault terletak dalam Pemahamannya tentang kekuasaan. Beliau mengulas evolusi sistem penjara kekuasaan yang berkembang seiring berjalan nya nya waktu. Foucault menggambarkan bagaimana bentuk pengawasan modern yang menciptakan masyarakat yang terus-terusan diawasi, bukan hanya melalui hukuman fisik tetapi juga melalui peraturan dan norma sosial. Foucault memiliki konsep "bio-kekuasaan", yaitu konsep yang di mana menyelidiki bagaimana kekuasaan dapat masuk ke dalam aspek kehidupan sehari-hari manusia. Foucoult berpendapat bahwa kekuasaan bukan hanya sebagai entitas yang diberikan oleh pemerintah, akan tetapi telah meresap ke dalam struktur sosial, kesehatan, dan bahkan pengetahuan. Oleh karena itu, kita semua menjadi subjek dari kekuasaan yang terus-menerus membentuk serta mengontrol kehidupan kita. Pada saat itu Foucault juga mengembangkan gagasan tentang arkeologi pengetahuan, yang di mana gagasan tersebut adalah suatu pendekatan yang menelusuri sejarah ide ide dan konsep konsep melalui waktu. Fokal menyelidiki bagaimana pengetahuan kita tentang dunia yang dibentuk oleh praktik dan Diskursus yang berubah sepanjang sejarah. Dengan mengingat kembali sejarah tersebut, maka Foucault membawa pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pengetahuan dan kekuasaan saling terkait.
Foucault menantang pandangan tradisional tentang seksualitas sebagai sesuatu yang bersifat pribadi. Foucault juga mengungkapkan bagaimana kontrol sosial dan norma moral tersebut membentuk pemahaman kolektif tentang seksualitas. Karena Foucault mempunyai gagasan tentang seksualitas yang menjadi titik pusat dalam pemikirannya. Dalam karyanya yang berupa sejarah seksualitas, ia memiliki kompleksitas dan perubahan dalam cara masyarakat mengatur dan memahami seksualitas. Foucault tidak hanya merumuskan teori teori yang kompleks, tetapi juga berusaha menerapkan nya dalam dunia nyata untuk menciptakan perubahan yang besar.