Aku bertemu dengan Siska mungkin enam bulan yang lalu ketika datang ke acara hajatan seorang saudara. Pertama kali melihatnya, aku langsung saja terpesona. Wajah dan warna kulitnya yang membuatku tertarik. Dia lewat begitu saja di depan para tamu. Para tamu pun memandanginya agak dalam. Beberapa mengelus dada dan ada juga yang membicarakan tentang kekurangan fisiknya. Saat itu aku tak tahu mengapa perasaanku terasa sangat nyaman. Terlebih ketika pertama kali dia melihat ke arahku beberapa detik dengan tatapannya yang hangat dan begitu lugu. Hari itu, aku belum tahu siapa namanya.