Memang takdirnya perkumpulan yang beranggotakan 9 orang ini tercipta. Dengan latar belakang dan sifat yang berbeda, mampu bersatu di bawah atap bernama Virtual Reality. Nama yang diusung berdasarkan awal mula yang berasal dari virtual menjadi reality (sebuah kenyataan).
Ketika orang lain berkata jika pertemanan yang berawal dari virtual akan berakhir kandas, namun penulis jamin jika Virtual Reality berbeda. Walau banyak pertikaian internal yang samar, selalu saja ada momen untuk menyatukan keberagaman di dalamnya.
Virtual Reality yang penulis lupa kapan diresmikannya, telah menjadi rumah dan tempat baru untuk penulis bercerita. Penulis merasa jika pertemanan adalah ikatan dimana nasihatnya dan omelannya adalah bentuk kasing sayang. Penulis merasakan hal tersebut setelah berada di antara 8 orang ini.