Demi Tuhan aku tidak pernah memilih
Berani bersumpah aku tak pernah tahu
Mulanya pun aku tak ingat
ruang sempit yang dewasa ini kuingat
mirip bastille namun hangat
Demi Tuhan aku tak pernah memilih
Hanya aklamasi sepihak
menolakpun aku tak berhak
Guratan takdir memang mutlak
Demi Tuhan aku tak perrnah memilih
Yang kutahu hanyalah sekedar ditimpa
RencanaNya tak pernah kita tahu
Maafkanlah keluhanku yang naif ini
RencanaMu memang indah,
seindah hidup dikala ku bahagia
dan cobaanMu adalah proses menuju dewasa
maafkanku, meski aku tak pernah memilih…
_dibuat ketika mastaka nuju lalieur_