Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Nasi Aking Kami Pagi Ini...

17 Maret 2012   13:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:54 2197 0

Dulu, saya tidak pernah tahu bagaimana nasi aking. Pertama kali mendengar istilah nasi aking pas lagi ramai-ramainya seorang kandidat pemilihan Capres 2004 yang diberitakan makan nasi aking bersama kelompok masyarakat yang dikunjunginya. Rasanya itulah saat pertama kali saya mengetahui tentang keberadaan nasi aking.

Saya bertanya tentang nasi aking yang kadang-kadang saya lihat di rumah-rumah masyarakat desa yang berwarna kuning yang sering dijemur di depan rumah. Kata PRT saya, nasi aking yang sudah berwarna kuning itu seharusnya diberikan pada unggas. Tetapi karena sering kali orang tidak punya uang untuk beli beras, tidak jarang nasi untuk unggas tersebut ya dimakan juga sama orang.

Saya baca di Wikipedia, nasi aking biasanya memang dijual sebagai makanan unggas. Nasi aking bukanlah makanan yang layak dikonsumsi manusia karena secara fisik sudah tidak layak lantaran berwarna coklat dan dipenuhi jamur. Namun, masyarakat kelas bawah menjadikannya sebagai makanan pokok pengganti nasi karena tak mampu membeli beras. Untuk menghilangkan bau, biasanya nasi aking terlebih dahulu dipisahkan dari kotoran, dicuci, dijemur, lalu diberi kunyit untuk mengurangi rasa asam akibat jamur yang tertinggal.

Mmm…

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun