Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Jalur Rawan Macet Menuju Arah Selatan Jawa Timur yang Kian Carut Marut

5 Februari 2012   10:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:02 1971 0

Saya lupa kapan mulai tepatnya arah Tongas-Ngopak/Rejoso yang merupakan titik pertemuan jalur utara dan selatan menuju tapal kuda itu menjadi titik macet kedua setelah Porong. Mungkin sekitar awal 2010-an. Saat itu saya menggunakan mobil travel dan harus menempuh 7 jam arah Lumajang-Surabaya. WHAAAAAT? Padahal Surabaya-Yogyakarta dengan kereta api ‘hanya’ sekitar 5 jam. Ke Jakarta dengan pesawat ‘hanya’ menjadi 1,5 jam. Sedangkan Lumajang yang masih satu provinsi dengan Surabaya harus dilalui 7 jam. Padahal ke Jember yang letaknya 1,5 jam dari Lumajang dapat ditempuh dengan kereta dari Surabaya sekitar 4 jam. Betapa tidak produktifnya waktu saya jika harus menghabiskan waktu selama itu di jalan. Sejak saat itulah saya beralih kepada bis antar kota dan tidak pernah naik mobil travel hingga saat ini.

Mungkin sudah setahun belakangan ini, rata-rata waktu yang saya butuhkan dari Lumajang ke Surabaya membutuhkan waktu 5 jam. Artinya, antar terminal di Lumajang dan terminal Purabaya, Sidoarjo itu membutuhkan waktu 4,5 jam dan kemudian melanjutkan perjalanan ke tengah kota dengan taksi sekitar 20-30 menit normal. Dengan bis kota dan taksi saja sudah memakan waktu sedemikian rupa, apalagi jika saya naik mobil travel, tentu akan jauh lebih lama karena masih harus menjemput penumpang dari segala penjuru dan mengantarkan penumpang ke semua penjuru meski biayanya lebih murah daripada bis+taksi. Ah Surabaya, semakin rawan pula kemacetan akibat banjir di sejumlah titik-titik kritis.

Hari Jumat kemarin, 3 Februari, kolega saya dari Surabaya hendak ke Malang. Waktu tempuh normalnya mungkin selambat-lambatnya sekitar 2,5 jam. Kemarin menjadi 2 kali lipat. Menjadi 5 jam karena titik macet di Porong-Kejapanan! Kolega saya yang lain pernah dari Jember menuju Batu (Malang) harus menempuh perjalanan 11 jam karena titik macet di Tongas-Ngopak/Rejoso.

Harus melapor dan meminta tolong kepada siapa ya agar masalah ini dapat terpecahkan?

Mmm…

Jakarta saja yang sudah menyerahkan pada ahlinya ya tetap saja bergelimang kemacetan.

Mmm…

Kasus Porong saja yang sudah berlangsung sejak Mei 2006 ya tetap begitu-begitu saja, bahkan orang yang seharusnya bertanggungjawab akan mencalonkan diri menjadi Presiden.

Mmm..

Inilah sisi lain dari rumitnya negeri yang bernama Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun