Jadi, sebenarnya apa itu agas?
Agas adalah serangga yang seakan-akan nyamuk tetapi lebih kecil dan biasanya terdapat di tepi laut, sungai, dan kawasan semak. Agas tergolong dalam suborder Nematocera, terutamanya dalam famili Mycetophilidae, Anisopodidae dan Sciaridae(wikipedia,2013). Agas ini mengandung racun yang menyebabkan rasa gatal. warna dari serangga kecil ini ada yang hitam, merah, dan putih. Informasi tentang Agas masih sangat sulit dicari dikarenakan saya belum menemukan nama ilmiahnya.
saat saya akhirnya ke Papua bersama Tim KKN PPB 08 di kampung Manyaifun Raja Ampat, Papua. Kampung Manyaifun merupakan daerah pantai sehingga banyak agas disana. Benar apa yang diingatkan kakak kami (Tim KKN Samate) bahwa kami harus ekstra hati-hati dengan agas. Beberapa teman saya, sudah digigit agas. Kaki mereka mulai merah dan bengkak dan akhirnya bernanah. Mereka mengatakan rasanya sangat gatal tapi perih. Hingga ada teman saya yang sulit berjalan akibat gigitan agas tersebut.
Mereka tidak mengetahui bagaimana dan kapan agas itu menggigit mereka. Mereka berspekulasi, mungkin digigit waktu main di pinggir pantai, bermain dibawah pohon atau mungkin saat tidur dikamar. Agas memang ada dimana-mana sehingga kita harus berhati-hati, karena agas sulit untuk dilihat dan tidak bisa ditepuk seperti nyamuk.
Apa yang harus dilakukan agar tidak digigit agas?
sebenarnya ini hanya berdasarkan pengalaman dan belum terbukti secara ilmiah. Hal-hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari gigitan agas adalah :
1. Saat tidur atau keluar rumah, sebaiknya menggunakan celana panjang plus kaos kaki (walaupun ada yang bilang kalau agas itu bisa menembus kaos kaki kita), tapi sebagai pertahanan pertama tidak apa-apa dicoba.
2. Menggunakan Lotion antinyamuk atau hand body secara rutin. karena biasanya serangga tidak suka wewangian
3. Rajin mandi dan Ganti Baju
4. Hindari terlalu lama dipinggir pantai yang ada semak-semaknya
Terus kalau sudah terlanjur digigit Agas bagaimana?
Berdasarkan saran dari Tim Dokter KKN PPB08 untuk mengobati Agas, kita memerlukan 4 obat, yaitu :
1. Cetirizin(10 mg)
Cetirizine merupakan antihistamin potensial yang memiliki efek sedasi (kantuk) ringan dengan sifat tambahan anti alergi. Obat ini berfungsi untuk mengurangi rasa gatal, panas dan perih akibat gigitan agas.
2. Metilprednisolon(500 mg)
Efek utamanya sebagai glukokortikoid. Glukokortikoid alami (hidrokortison dan kortison), umumnya digunakan dalam terapi pengganti (replacement therapy) dalam kondisi defisiensi adrenokortikal. Fungsi obat ini adalah sebagai antiradang
3. Cefadroxil (500 mg)
Cefadroxil adalah antibiotika semisintetik golongan sefalosforin untuk pemakaian oral.
Cefadroxil bersifat bakterisid dengan jalan menghambat sintesa dinding sel bakteri. Cefadroxil aktif terhadap Streptococcus beta-hemolytic, Staphylococcus aureus (termasuk penghasil enzim penisilinase), Streptococcus pneumoniae, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella sp, Moraxella catarrhalis.
obat ini berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada luka akibat gigitan agas agar tidak terjadi infeksi yang berkelanjutan.
4. Salep Gentamicin(0,1 %)
Gentamisin merupakan suatu antibiotika golongan aminoglikosida yang efektif untuk menghambat kuman-kuman penyebab infeksi kulit primer maupun sekunder seperti Staphylococcus yang menghasilkan penisilinase, Pseudomonas aeruginosa dan lain-lain.