doa tanpa suara, sepeti mantra-mantra yang berirama diam diantara ribuan nyala lilin.
Dan aku tiba-tiba ingat masa-masa yang jauh,
sesuatu yang pelan-pelan hampir punah tentang bangunan-bangunan tua peninggalan.
Adalah serupa pengingat aku tentang dirimu.
Namamu langsung jatuh satu persatu di atas kepalaku,
ada ribuan keheningan seperti doa-doa yang selalu mencari tujuan.
Demi semua kemudian,
demi semua kemungkinan yang akan terjadi,
Mataku terpejam
Bibirku terkatup
Hatiku terbuka
....Ada kamu yang masuk perlahan....