Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Grogiku Dulu dan Kini

24 September 2012   02:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:50 204 0

Pertama kali saat nama saya dipanggil oleh Master of Ceremony, hati ini langsung berdebar kencang. Mulai saya menarik nafas panjang, dalam otak saya “hanya terpikir apa yang akan terjadi nanti?” Sedangkan persiapanku juga belum mateng, namun untungnya sudah buat powerpoin untuk persentasi.

Saat sudah berada didepan panggung, mulai kuatur nafas ini dengan nafas semangat. Kemudian sambil melakukan gerakan-gerakan kecil sambil ngobrol dengan MC, tentunya untuk menghilangkan grogi.

Grogi atau demam panggung ini terjadi cukup lama, hingga sampai penyampaian slide pertama hati ini tetap menggelegar ingin berontak. Namun setelah slide 2 dan seterusnya hati dan jantung ini mulai kembali normal sambil menyebar senyum kepada audiens.

***

Begitulah kawan, pasti akan ada jalan disetiap ada usaha. Saya berpikir bahwa ini adalah awal saya belajar berbicara untuk tokoh indonesia nanti. Itulah yang selalu menjadi motivasi saya untuk terus belajar berbicara, dimanapun dan kapanpun.

Kembali pada penjelasan grogi tadi. Saya hanya menyimpulkan terhadap apa yang terjadi dengan saya. Grogi itu muncul dari proses berfikir manusia, ia akan terus muncul dan menggelayuti pikiran manusia selama manusia berfikir bahwa dia akan mengalami demam panggung.

Selama grogi masih tersimpan didalam ingatan manusia, pada saat kondisi yang sama kata grogi itu akan terpanggil lagi untuk mendukung manusia untuk grogi kembali. Jadi katakan tidak pada grogi, hilangkan dari pikiran anda dengan cara terus belajar. Insyaallah grogi akan menghilang dari jiwa anda. Wassalam.

Salam Prestasi :-)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun