Sudah melewati tengah malam, aku masih terjaga dan pikiranku masih melanglang buana yang membuat urat sarafku tegang bukan main. Bagaimana tidak, aku dihadapkan dengan dua pilihan yang berat. Aku harus memilih antara melanjutkan kuliah dengan beban biaya yang tidak sedikit di tengah kondisi ekonomi keluarga yang sedang buruk atau berhenti kuliah untuk membantu orang tua bekerja sebagai penjual nasi goreng di perempatan jalan di bawah fly over.
KEMBALI KE ARTIKEL