Di tengah dinamika sistem internasional yang semakin multipolar, rivalitas antara Amerika Serikat dan China menjadi salah satu isu utama yang mendominasi hubungan internasional kontemporer. Indonesia, sebagai negara berkembang dengan posisi strategis di kawasan Indo-Pasifik, tidak luput dari pengaruh rivalitas ini. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kebijakan luar negeri Indonesia tetap konsisten pada prinsip non-blok yang telah menjadi ciri khas sejak era Perang Dingin. Namun, pendekatan ini tidak hanya diterapkan secara pasif, melainkan diwarnai dengan strategi pragmatis berbasis teori realisme. Dalam upaya menjaga kedaulatan, memaksimalkan kepentingan nasional, dan menciptakan stabilitas kawasan, Indonesia menggunakan kebijakan non-blok untuk menavigasi kompleksitas geopolitik tanpa terjebak pada hegemoni salah satu kekuatan besar. Pendekatan ini tidak hanya mencerminkan diplomasi yang adaptif, tetapi juga menunjukkan bagaimana Indonesia berusaha mempertahankan relevansi di tengah perubahan lanskap global.Pendekatan RealisÂ
KEMBALI KE ARTIKEL