Agama dapat berperan sebagai dasar sistem ekonomi dalam konteks tertentu, terutama dalam membentuk nilai-nilai etika dan moral yang mempengaruhi perilaku ekonomi. Misalnya, ajaran agama sering menekankan keadilan, solidaritas, dan tanggung jawab sosial, yang bisa mendorong praktik ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.
Dalam banyak tradisi, seperti Islam, ada prinsip-prinsip ekonomi yang jelas, seperti larangan riba dan penekanan pada zakat, yang dapat membentuk sistem ekonomi yang lebih berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Namun, implementasinya sering kali bergantung pada interpretasi dan konteks sosial serta politik.
Di sisi lain, ada juga argumen bahwa sistem ekonomi seharusnya lebih didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah dan rasional, untuk menghindari dogma yang bisa menghambat kemajuan. Dengan demikian, hubungan antara agama dan ekonomi bisa menjadi kompleks, tergantung pada konteks dan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat tertentu.Berikut beberapa cara di mana agama dapat memengaruhi sistem ekonomi: