Menurut Federasi Kesehatan Mental Dunia (World Federation for Mental Health) menjelaskan pengertian dari kesehatan mental sebagai kondisi yang memungkinkan adanya perkembangan yang baik secara fisik, intelektual dan emosional, sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan orang lain.Kesehatan mental yang baik memiliki kondisi batin yang berada dalam keadaan tentram, tenang dan positif, sehingga hal tersebut membuat seseorang untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Namun ketika sebaliknya ketika memiliki gangguan kesehatan mental maka akan menimbulkan dampak seperti: emosi selalu tinggi dan cepat marah dan mengalami sakit yang tidak dapat dijelaskan.
"Belum dua minggu bulan Oktober 2023 berjalan, sudah ada tiga dugaan kasus mahasiswa bunuh diri yang terjadi di kalangan pelajar Tanah Air. Peristiwa terbaru terjadi pada Selasa, 10 Oktober 2023 yang melibatkan seorang mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes)."Sumber:Tempo. Ini adalah salah satu contoh kasus yang hadir baru-baru ini.
Jika kita simpulkan dalam pemberitaan orang-orang yang mengalami depresi tersebut kebanyakan adalah orang-orang yang memiliki suatu kewajiban yang terikat dalam hidupnya yaitu Tugas. Tugas atau kewajiban yang dimiliki seseorang mutlaknya harus di kerjakan dan menjadi salah satu tanggung jawab yang di terima oleh salah satu individu. Serius kali jika Tugas kewajiban yang di berikan oleh individu untuk individu lainnya ini kadang berjalan tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dan menjadi penyebab seseorang mengalami depresi.
Depresi inilah yang menjadi awal mula seseorang mengakhiri dirinya jika tidak di atasi dengan benar, ada beberapa tingkatan orang depresi dalam hidupnya, orang yang mengalami depresi tingkat rendah biasanya akan melampiaskan dirinya untuk mencari jalan alternatif keterangan dalam hidupnya contoh orang yang depresi tingkatan rendah akan lebih mudah masuk ke dalam pengaruh obat-obatan, minum-minuman, dan kegiatan negatif lainnya untuk ketenangan sesaat, dan depresi yang paling parah adalah mengakhiri hidupnya sendiri.
Peran media masa terhadap mental seseorang di zaman seperti ini seharusnya dapat menjadi penolong atas banyaknya kasus bunuh diri, dengan adanya media masa seseorang tentu bisa terhindar dari rasa depresi dan kesepian orang jadi mudah berinteraksi dengan orang lainnya dengan kehadiran media masa pun bisa menjadi jalan alternatif penghilang stress atau depresi bagi seseorang.
Kemudian terkadang media massa pun bisa menjadi alat copycat alat tiru bagi seseorang yang salah dalam menelaah suatu informasi "Pemberitaan bunuh diri di media ini berpotensi meningkatkan terjadinya copycat suicide atau tindakan bunuh diri yang dilatarbelakangi meniru kasus bunuh diri sebelumnya," kutipan dari Nurul kusuma hidayanti M, Psi, Psikologi Universitas gadjah Mada. Beliau memberikan perumpamaan bagaimana media bisa menjadi alat yang merugikan juga untuk permasalahan mental health terhadap anak muda juga. Contohnya seseorang yang mengalami depresi dalam hidupnya lalu orang tersebut melihat sebuah pemberitaan tentang kasus bunuh diri orang tersebut bisa saja mengikuti hal yang sama dari berita kasus tersebut.