Pertama, interaksi antara manusia dan mesin harus dipelajari dalam konteks masyarakat yang lebih luas. Kedua, aktor teknologi dan manusia harus dilihat sebagai aktor sosial secara setara. Ketiga, kita harus mempertimbangkan pengaturan diskursif yang lebih luas di mana AI dikonstruksi secara sosial sebagai fenomena dengan harapan dan ketakutan terkait. Keempat, refleksi yang konstan dan kritis diperlukan tentang bagaimana AI, algoritme, dan datafikasi memengaruhi objek dan metode penelitian ilmu sosial.
Tidak hanya ilmu sosial yang terdampak. Seluruh ilmu pengetahuan akan berubah dengan kehadiran AI.
Dunia pertanian, misalnya. Karena merupakan sektor penting kini berpaling pada otomatisasi. Cara-cara tradisional yang digunakan oleh para petani tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan ke depan. Metode otomatis terus diperkenalkan.