Kajian pengaruh akal budi terhadap perkembangan kehidupan manusia pra-aksara ke masa sekarang
Seperti yang kita ketahui, zaman dahulu manusia belum mengenal tulisan. Masa ini ditandai dengan manusia yang masih menggunakan batu dan logam sebagai teknologinya kala itu. Di Zaman sekarang sudah dapat Dinyatakan bahwa masa praaksara terbagi menjadi ke dalam dua bagian zaman, yaitu zaman batu dan juga zaman logam. Zaman batu adalah zaman yang dimana manusia menggunakan bahan batu sebagai bahan utama bagi alat-alat bertahan hidup mereka, sedangakan zaman logam adalah zaman yang dimana mereka bertahan dengan alat-alat yang bukan hanya dari batu namun juga dari logam. Yakni zaman2 tersebut di kasih julukan Masa pra aksara atau biasa disebut masa prasejarah, yakni masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Di zaman sekarang sejarah atau pengetahuan mengenai zaman purba ini sangat terbatas, karena sarana fakta (sumber) yang dapat kita gunakanan juga terbatas yaitu hanya melalui pernyataan bukti-bukti fosil-fosil atau peninggalan seperti alat-alat mereka bertahan hidup di zaman itu, serta peninggalan lainnya. Hasil penelitian berupa fosil maupun artefak lainnya menunjukkan bahwa manusia purba masa praaksara pada awalnya hidup dengan cara berburu dan meramu, alias masih bergantung pada alam. Karena itu, mereka juga hidup berpindah-pindah seiring dengan ketersediaan makanan. Masa ini disebut pula dengan masa food gathering.
Setelah masa food gathering, mereka mulai mengenal masa food producing. Tidak hanya mengumpulkan makanan, manusia purba juga mulai melakukan kegiatan bercocok tanam untuk mengusahakan makanannya. Jika tanah sudah habis, mereka akan mencari lahan baru. Mereka mulai menebang bahkan membakar hutan.
Manusia purba masa praaksara juga memiliki sistem kepercayaan. Menurut peneliti Arkeolog diketahui tiga sistem kepercayaan yang diyakini merupakan bagian dari masa praaksara. Pertama, animisme yang mempercayai pengaruh roh nenek moyang bagi kehidupan mereka. Kedua, dinamisme yang mempercayai kekuatan suatu benda dalam mempengaruhi kehidupannya. Ketiga, totemisme yang mempercayai kekuatan hewan yang dianggap suci.
Kebudayaan masyarakat praaksara mengalami perkembangan dan peningkatan dari masa ke masa mulai dari yang masih sangat primitif , berupa batu yang belum diproses sampai akhirnya mereka pandai mengolah logam menjadi perkakas mereka. Perkembangan ini sebenarnya dipengaruhi oleh pola pikir manusia di zaman itu, dengan keadaan mereka yang terbatas di awal proses itu yang membuat mereka harus lebih mau maju demi mencukupi kelengkapan kehidupan mereka serta pertahanan kehidupan mereka. Kodrat manusia adalah makhluk berakal budi, makhluk rasional. Manusia akan hidup baik dan bahagia, bila hidupnya  berkembang sesuai dengan rasionalitas atau akal budinya. Sebagai makhluk rasional, ukuran bagi tindakannya adalah akal budi. Akal budi mengarahkan manusia pada apa yang menjadi tujuan hidupnya, yakni kebahagiaan. Kehendak menginginkan kebahagiaan dan akal budi memerintahkan untuk mencari dan mengatur sarana-sarana yang diperlukan untuk tujuan hidupnya.Namun, akal budi manusia memiliki keterbatasan. Keterbatasannya disempurnakan oleh iman kepada Allah. Apa yang tidak dapat dijangkau akal budi, dapat dijangkau oleh iman, kepercayaan akan Ada Yang Tertinggi.
Perkembangan pada masa pra-aksara hingga masa kini ini diyakini memiliki berbagai dampak atau pengaruh bagi kehidupan sekarang, contoh nya dalam aspek kepercayaan. Kehidupan manusia purba pada masa awal sudah mengenal adanya kekuatan besar di alam semesta selain kekuatan individu. Hal tersebut kemudian mendorong munculnya kepercayaan seperti animisme, dinamisme, dan totemisme. Kepercayaan manusia terus berkembang hingga mulai mengenal beberapa agama seperti Hindu, Buddha, Kristen, dan Islam. Walaupun, kepercayaan sudah berkembang menjadi bentuk agama, namun banyak yang tetap mempercayai (mempraktikkan) kekuatan dari benda-benda pusaka dan roh nenek moyang. Selain itu, sebagian masyarakat kerap melakukan tradisi upacara keagamaan dan kepercayaan.
Selanjut nya dalam aspek sosial, yang dimana Manusia zaman modern memilih untuk hidup secara berkelompok daripada secara individu. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah terwujudnya tujuan hidup serta terjadinya stabilitas keamanan dalam masyarakat. Kebudayaan hidup secara berkelompok sudah dilakukan manusia purba sejak masa bercocok tanam. Lalu dalam aspek Aspek Teknologi yang dimana Manusia sejak awal peradabannya sudah mulai menggunakan alat dari batu dan tulang untuk mempermudah kehidupannya seperti berburu dan melindungi diri. Hal tersebut merupakan cikal bakal berkembangnya teknologi masyarakat masa kini yang sudah dapat menghasilkan berbagai alat menggunakan teknologi canggih seperti ponsel pintar. Sebenarnya, bukan tiga aspek yang saya lampirkan saja namun ada beberapa aspek lain nya.
Manusia adalah puncak dari ciptaan Allah ketika Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya (Kejadian 1). Dan, karena manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, maka manusia disebut sebagai ciptaan Allah yang mulia, manusia diberikan nafas kehidupan, serta dianugerahi akal budi, pikiran, dan perasaan. Lewat akal budi inilah, manusia mengembangkan pengetahuan mereka sehingga terciptalah teknologi. Dan, pada perkembangannya, teknologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia sudah demikian modern, sesuai dengan perkembangan zaman dan peradaban.
Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, akal budi manusia juga telah dikuasai oleh dosa. Dan, ketika manusia yang berdosa melalui akal budinya dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka ilmu pengetahuan dan teknologi manusia tersebut kecenderungannya digunakan untuk melawan Allah. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Babel. Oleh karena itu, kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan ini harus bisa membatasi diri kita serta mengontrol diri kita untuk terjerumus dalam hal-hal yang tidak baik yang semakin berkembang.
Daftar Pustaka :
Adiwidya, Aidha Sahla. "Agus Widjojo: Perkembangan Peradaban Manusia Harusnya Tidak Menghancurkan Budaya." Www.lemhannas.go.id, www.lemhannas.go.id/index.php/publikasi/press-release/1277-agus-widjojo-perkembangan-peradaban-manusia-harusnya-tidak-menghancurkan-budaya.
agape. "Dampak Kuasa Roh Kudus." Www.jkiagape.org, agape.com, 30 May 2021, www.jkiagape.org/messages/dampak-kuasa-roh-kudus. Accessed 14 Nov. 2022.
islam, ketut, et al. PROSIDING -SEMINAR NASIONAL. ketut budiana, 2 Sept. 2018.
Kemenag. "Berakal Budi Dan Beriman." Https://Kemenag.go.id, 11 June 2020, kemenag.go.id/nasional/berakal-budi-dan-beriman-mvr8xb. Accessed 28 Mar. 2023.
kristen, pelayanan remaja. "Iman Kristen Di Tengah Perkembangan Teknologi | Pelayanan Remaja Kristen." Remaja.sabda.org, 11 June 2011, remaja.sabda.org/iman-kristen-di-tengah-perkembangan-teknologi.
---. "Iman Kristen Di Tengah Perkembangan Teknologi | Pelayanan Remaja Kristen." Remaja.sabda.org, 11 June 2011, remaja.sabda.org/iman-kristen-di-tengah-perkembangan-teknologi.
SMP, Admin. "Periodesasi Zaman Batu Di Masa Praaksara." Direktorat SMP, oleh admin smp, 14 June 2022, ditsmp.kemdikbud.go.id/periodesasi-zaman-batu-di-masa-praaksara/#:~:text=Masa%20praaksara%20adalah%20sebuah%20masa.