Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Kajian Estetika Desain Makam Tionghoa-Katolik di Pemakaman Gunung Sempu V, Bantul

11 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 11 Desember 2024   20:03 54 0
ABSTRAK

Makam adalah tempat tinggal, kediaman, bersemayam yang merupakan tempat persinggahan terakhir manusia yang sudah meninggal dunia. Penelitian ini mengkaji estetika desain makam Tionghoa-Katolik R. Andreas Herianto Kurniawan (Hoei King Bing/Koh Bing) di Pemakaman Gunung Sempu V, Bantul, Yogyakarta, menggunakan pendekatan teori estetika strukturalisme dan lima sila estetika desain. Makam ini dipilih karena beberapa hal, seperti adanya kelengkapan data dan fasilitas, serta makam yang tampak mencolok dibanding makam lain. Penelitian ini menitikberatkan pada tiga sila, yaitu: Sila Masa Depan, Sila Simbol, dan Sila Tata Nilai dan Peradaban. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data yang didapatkan melalui observasi, wawancara, dan kajian literatur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara elemen estetika desain makam dengan nilai sosial-budaya. Tiga Fungsi Desain Komunikasi Visual, yaitu identitas, informasi, dan promosi, juga terlihat dalam elemen makam, seperti nisan yang mencantumkan nama, gelar, dan pencapaian mendiang. Berbeda dengan penelitian lainnya, penelitian ini akan lebih fokus membahas Makam Tionghoa-Katolik di Daerah Gunung Sempu, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini memperluas pemahaman estetika desain makam, khususnya pada percampuran budaya Tionghoa dan Katolik, serta memberikan kontribusi bagi studi Desain Komunikasi Visual melalui eksplorasi nilai budaya dan simbolisme dalam desain makam. Selain itu, temuan ini diharapkan mampu menjadi referensi akademis di bidang Desain Komunikasi Visual, terutama pada topik estetika desain.

Kata Kunci: makam, Tionghoa-Katolik, Desain Komunikasi Visual, estetika desain

ABSTRACT

A tomb is a dwelling place, a residence, an abode which is the last resting place of a human being who has passed away. This research examines the design aesthetics of the Chinese-Catholic tomb of R. Andreas Herianto Kurniawan (Hoei King Bing/Koh Bing) in Mount Sempu V Cemetery, Bantul, Yogyakarta, using the structuralism aesthetic theory approach and the five precepts of design aesthetics. This tomb was chosen for several reasons, such as the existence of comprehensive data and facilities, as well as a tomb that looks more prominent than other tombs. This research focuses on three precepts, such as: The Precept of the Future, the Precept of Symbols, and the Precept of Values and Civilization. This research uses a descriptive qualitative method with data obtained through observation, interviews, and literature review. The purpose of this research is to analyze the relationship between the aesthetic elements of tomb design and its socio-cultural values. The three functions of Visual Communication Design, namely identity, information, and promotion, are also visible in the elements of the tomb, such as the tombstone that lists the name, title, and achievements of the deceased. In contrast to other studies, this research will focus more on the Chinese-Catholic tombs in the Mount Sempu area of Bantul, Yogyakarta. This research expands the understanding of tomb design aesthetics, particularly on the mixing of Chinese and Catholic cultures, as well as contributing to the study of Visual Communication Design through the exploration of cultural values and symbolism in tomb design. In addition, the findings are hopefully expected to become an academic reference in the field of Visual Communication Design, especially on the topic of design aesthetics.

Keywords: tomb, Chinese-Catholic, Visual Communication Design, design aesthetics

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun