Namun di tahun ini saya tidak lebaran ke mertua, karena sebenarnya juga kita ditinggal pulang kampong ke bumi Wonosari nun jauh di sana, saya sih biasa saja tapi dari raut muka si mami, aroma kangen mudiknya semerbak. Seperti ingin menjambak-jambak saya, merengek untuk ikut menyusul, walaupun kita juga tidak pernah membahas hal tersebut. Maklum, saya lebih memilih untuk direngek setiap hari daripada harus membawa jabang bayi
gojlak-gajluk di jalan berjam-jam.
KEMBALI KE ARTIKEL