Ketika Kenyataan Tak Sesuai Harapan
Hidup selalu diisi dengan rencana-rencana indah di dalamnya. Serangkaian rencana tersebut disusun agar mimpi dapat diraih, ekspektasi terwujud menjadi realita, serta masa depan cemerlang. Namun kehidupan sering kali tidak berjalan sesuai dengan rencana yang telah kita susun. Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan..., perasaan kecewa dan putus asa muncul. Dengan sikap yang tepat, tentunya kita bisa menghadapi situasi tersebut dengan lebih baik dan ikhlas. Percayalah, tak sedikit orang yang juga mengalami hal yang sama. Harapan yang tak sesuai kenyataan, tak seharusnya membuat kita terpuruk atau kecewa berat. Sebaliknya, ini sebaiknya menjadi semangat lebih baik ke depannya. Ya kan?
Dunia memang seperti itu, kita punya banyak rencana, namun tiba-tiba harus berantakan sampai kita bingung..., bagaimana mau merapikannya. Entah ditinggalkan saja atau tetap mencoba merapikan puzzle kehidupan yang sudah berantakan. Disinilah letak pentingnya kalimat ini untuk diri sendiri.
Self talk:
"Tanamkan di dalam isi kepalamu KS, segala hal yang berantakan itu, __diluar kendalimu. Tidak masalah jika rencana A kamu berantakan..., abjad masih banyak, masih ada rencana B-Z . Tetap berfikir positif, itu ada dalam kendali kamu, lakukan itu. Tidak ada ruginya tetap berfikir positif, toh juga tidak begitu berat. Coba aja apapun bentuknya, tetap melakukan hal yang ingin kamu lakukan. Walaupun hanya Tuhan yang mendukungmu. Percayalah, kamu bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan, hal ini terjadi karena kemampuanmu itu, __tidak terbatas".
"Ingat KS, semesta ini kejam, apapun yang terjadi dengan dirimu..., semesta benar-benar tidak peduli. Dia tetap berjalan seperti biasa, disini yang benar paham dan harusnya peduli dengan kamu adalah kamu sendiri. Jika rencanamu yang ini gagal, istirahat sebentar, kemudian lanjutkan lagi perjalananmu. Terlepas dari seberapa hancurnya hidup kamu, kamu tetap berharga. Hidup ini sangat singkat, pilihlah menjadi bahagia".
Yes. Bicara soal rencana hidup..., __pasti ada masanya ketika segala yang kita susun dari jauh hari, tidak berjalan seperti yang kita harapkan. Saat itu terjadi..., kemungkinan ada rasa kecewa yang luar biasa. Manusia akan mengalami hal tersebut di satu titik tertentu dalam hidup. Sesempurna apa pun yang sudah diatur sejak lama, tetap takdir Tuhan yang menentukan. Itu wajar dan tak mengapa. Sesungguhnya bukan masalah jika hidup kita, tidak berjalan sesuai rencana.
Tak ada rencana baik personal atau bisnis yg 100% sama dengan realisasi, mungkin terjadi tapi sangat jarang. Biasanya kurang dari ekspektasi atau lebih dari ekspektasi.
Karena itu saat membuat rencana, harus ada backup plan minimal 1, plan B. Lebih baik lagi kalau punya beberapa backup plan. Jadi saat plan A tidak berjalan maka bisa mulai melakukan plan B, atau akan lebih baik ada cadangan lagi plan C dan selanjutnya.
Tak satu orang pun yang hidupnya berjalan mulus-mulus saja. Entah itu urusan keluarga, pertemanan, asmara, atau karier, tidak ada orang yang berhasil melaluinya tanpa setitik masalah pun. Perlu kita pahami bahwa sebetulnya menghidupkan keinginan menjadi kenyataan itu penuh dengan lika-liku. Semakin beranjak dewasa, kita akan banyak menyadari bahwa tidak ada jaminan semua rencana yang kita susun akan selalu berhasil. Dan itu sama sekali bukan masalah karena semua orang pasti pernah mengalaminya.
Itulah kenapa dalam membuat planning, harus selalu ada back up plan, jadi saat plan A tidak berjalan maka bisa mulai melakukan plan B, ada cadangan lagi plan C dan selanjutnya. Hidup ga akan pernah selalu sesuai harapan, maka mempersiapkan diri untuk bisa menghadapi bila rencana tidak sesuai dengan harapan adalah dengan menurunkan ekspektasi sesuai kemampuan. Tidak yang hanya karena satu rencana tidak berjalan, kemudian saya menyerah dan putus asa. Hidup ga akan pernah mudah, bahkan yang kamu lihat indah pun bisa jadi fatamorgana. Ini hanya bagaimana setiap orang dewasa mampu mengatasi setiap masalah dengan hati yang lapang dan ikhlas, dan bersiap melakukan rencana berikutnya.
Kenapa harus ada backup plan...?
Karena hidup ga akan pernah selalu sesuai harapan, maka backup plan adalah persiapan diri untuk bisa menghadapi bila rencana satunya tidak sesuai dengan harapan. Pasti ada hal yang bisa jadi pelajaran penting dan berharga untuk dipetik. Setidaknya berterima kasihlah pada dirimu sendiri yang sudah berjuang dan bertahan melewati hari yang tak menyenangkan ini.
Apa yang harus dilakukan jika tidak ada yang berjalan sesuai rencana padahal kamu sudah mencoba memberikan yang terbaik?
Kecewa sih pasti ya.... Sudah expect selangit dan kenyataannya malah jomplang banget. Semua orang pasti pernah mengalami hal ini, namun cara menyikapinya aja yang beda-beda. Ada yang berhenti berharap..., ada juga yang mencoba berpikir positif, yang terjadi pasti merupakan hal yang terbaik. Ada pula yang menyalahkan diri sendiri, mungkin karena kurang berjuang dan sebagainya.
Kalau saya pribadi, sudah mengalami semua kemungkinan yang terjadi di atas (he-he-he). Karena sering sekali mendapati kenyataan yang jauh dari ekspektasi, akhirnya saya selalu menyiapkan "cadangan harapan". Seperti videoklip ini. You can see. Cabai merah adalah tanaman prioritas saya. Saat saya akan menanam cabai merah, tentu dari awal saya tahu masalah harga pasti turun naik. Maka saya menyiapkan buah pepaya yang akan saya petik setelah saya puncak panen cabai merah periode pertama. Terkadang saya mempersiapkan tanaman sayuran yang panennya cepat untuk biaya operasional pekerja. Saya siapkan juga cabai rawit untuk menutupi jikalau biaya operasional cabai merah enggak nutup. Tentu, saya berekspektasi tinggi akan hal ini. Saya berharap akan mendapatkan sesuatu yang dapat membawa perubahan ekonomi dalam diri saya. Sebagai bentuk kewaspadaan akan kecewa berlebih jika tidak sesuai ekspektasi, saya menyiapkan cadangan harapan lain. Jika harga cabai merah kurang memukau, at least setidaknya saya bisa menikmati hasil panen pepaya menjelang tanam ulang cabai merah.
Sebenarnya sikap ini sama dengan mencoba untuk menaruh ekspektasi sewajarnya saja, agar tidak mengalami kecewa berlebihan. Alias menurunkan standar ekspektasi akan suatu hal. I remember when someone said; "Jangan berekspektasi terlalu tinggi, jika tidak ingin merasakan kecewa berlebihan".
Videoklip sebagai ilustrasi. Saya tidak sedang meluapkan emosi dengan membabat cabai merah yang satu bedengan dengan pepaya merah delima ini. Malahan tanaman cabai merah saya, semuanya akan saya babat habis, hiikss. Menurut saya, penurunan harga cabai merah yang sangat drastis beberapa bulan belakangan ini akan menyebabkan kerugian besar jika puluhan ribu tanaman cabai merah saya  ini tetap akan saya perpanjang masa panen. Biaya perawatan cabai merah, mahal. Harga cabai merah yang turun tajam diduga akibat musim panen raya yang terjadi hampir serentak di berbagai daerah penghasil cabai. Dan yang beli itu-itu ajaa.
Adapun hubungan antara supply dan demand menurut hukum ekonomi adalah saat demand (permintaan) cukup tinggi namun pasokan komoditas dari produsen (supply) sangat kecil, maka akan terjadi kenaikan harga. Sementara, ketika permintaan pasar rendah dan supply dari produsen besar, maka harga akan menurun. Begitulah hidup dalam dunia bisnis. Ingatlah bahwa setiap bisnis akan menghadapi tantangan dan perubahan, tetapi dengan mencari ide-ide baru yang tepat, kita dapat membantu bisnis kita tetap bertahan dan tumbuh.
FYI. Saya sedang tidak ingin memperpanjang periode petik cabai merah saya. Meski dengan manajemen pemupukan bersiklus menurut fase-fase tanaman, tanaman cabai merah ini dapat diperpanjang masa petiknya hingga 2 periode. Karena pertimbangan ekonomis, maka selesailah 1 siklus hidup tanaman cabai merah saya. Hal ini dialami ketika selama masa tanaman produktif harga cabai sedang jatuh, namun menjelang akhir-akhir masa petik harga malah ga kunjung merangkak naik. Tentu saya tidak akan berpikir untuk memperpanjang masa petik untuk memperoleh kesempatan harga panen yang tinggi.
Setelah periode petik pertama usai, tanaman ini sebenarnya masih dapat ditumbuhkan tunas-tunasnya, dipelihara hingga berbunga dan berbuah lagi. Periode panen yang kedua ini bisa jadi buahnya lebih lebat dibanding yang pertama. Total panen yang dihasilkan pun bisa meningkat antara 50 % sampai 80 %. Itupun jika kebutuhan nutrisinya tepenuhi dengan tepat, kondisi lingkungan mendukung, gangguan hama dan penyakit juga terkendali.
Ditambah pula, fluktuasi harga yang tak menentu, harga cabai anjlok. Kebanyakan yang nanam dari pada yang beli.
Yahh..., cerita nya sesuai judul lah ya.
"Sematang apapun..., masa depan yang sedang kamu rencanakan. Sisakan ruang untuk ridho ketika Kenyataan tidak berjalan sesuai rencana. Karena..., hari esok memang di luar kehendak kita. Kita mungkin punya rencana..., tapi Tuhan juga punya rencana. Ketika kenyataan tidak berjalan sesuai rencana kita..., berarti, __kenyataan sedang berjalan sesuai skenario Tuhan. Tuhan tau, apa yang kita mau, tapi Tuhan lebih tau, __apa yang kita butuh."
Semua terjadi karena kita bekerja dengan pilihan-pilihan kita sendiri. Kita ga boleh terlalu banyak menyalahkan hal lain, orang lain, bahkan benda-benda mati di sekitar kita. Teliti pasar adalah langkah penting dalam mengatasi masalah ketika bisnis tidak berjalan sesuai rencana. Saat bisnis kita tidak berhasil, mungkin karena perubahan tren atau kebutuhan pelanggan yang telah berubah. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui dengan jelas kebutuhan pelanggan dan perubahan tren di pasar untuk dapat menyesuaikan komoditi atau layanan penjualan kita agar tetap relevan.
Saya melakukan riset pasar untuk mengetahui tren dan permintaan pasar terbaru dan menemukan peluang bisnis baru. Suami saya meninjau kembali anggaran. Ia memeriksa anggaran dan biaya operasional dan memotong pengeluaran di mana memungkinkan. Saya mempelajari dan menganalisis anggaran ini dengan teliti. Ini akan membantu saya memahami biaya operasional bisnis tani saya. Dan yang paling signifikan adalah saya harus memahami kemungkinan area di mana saya bisa memotong pengeluaran. Saya memprioritaskan pengeluaran saya, setelah mempelajari anggaran, saya mengidentifikasi biaya-biaya yang paling penting untuk menjalankan bisnis saya ini agar sukses. Kemudian fokus pada pengeluaran ini dan mempertimbangkan untuk memangkas pengeluaran di area yang kurang penting.
Saya cari alternatif yang lebih murah. Sampe pekerja saya bilang gini; KS tu pelit, belibet ha-ha. Eh. Pernah lihat? Bacaan yang terpampang besar di pabrik PT.Sritex? "Orang pintar menemukan cara. Orang malas menemukan alasan".
Ketika hidup tak sejalan dengan rencana, justru di situlah tantangannya. Saya ditantang untuk menjadi lebih cerdik dalam mengatasi situasi. Kekecewaan para petani semakin mendalam karena harga cabai merah saat ini jauh di bawah harga normal yang biasanya saya berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 50.000 per kilogram. Dengan harga yang hanya Rp 15.000 sekarang, saya merasa biaya produksi dan ongkos panen tidak sebanding dengan hasil yang didapat. Saya yang panen ada sekitar 25 orang, itu pun hampir tiap hari. "Biasanya kalau normal Rp 25.000-Rp 50.000 itu saya sudah untung. Nah kalau seperti ini (harga Rp 15.000 harga toke datang), tidak sebanding dengan ongkos buruhnya. Saya modal cabai seputaran Rp 10. 000 per batang, ya kalau per batang nya dapat memberikan saya se kilo? Kalo sekali enggak, rugi bandar. Ini bisnis. Saya sedang tidak meluapkan kekecewaan dengan membabat habis tanaman cabai saya.
Alih-alih. Masih ada hari esok di mana saya dapat berusaha lebih baik lagi. "Tenang saja..., masih ada hari esok untuk saya. Hari-hari di mana saya dapat berusaha jauh lebih baik dari yang sudah-sudah. Ini tentang seberapa bersedia saya untuk mencoba kembali. Entah memutuskan untuk tetap berdiam diri menerima keadaan atau coba mengerahkan usaha kembali, pilihan itu ada di tangan saya!".
Daripada merugi ya mending saya babat habis saja lagi ini cabai merah, he-he-he. Itulah gunanya backup plan. Backup plan..., emang sudah sudah saya rancang diawal. Saya nanam pepaya duluan di tanah bagian bawah, karena target saya pepaya panen di bulan ke enam setelah tanam. Lalu saya suruh pekerja saya nanam cabai merah puluhan ribu batang disela bedengan pepaya. Cabai merah adalah tanaman prioritas saya. Sedangkan bagian atas, saya tanam lagi pepaya sekian ribu batang. Dan tanaman selanya, adalah cabe rawit setan dan cabe rawit kampung. Dan seperti yang saya perkirakan. Ketika harga cabai merah anjlok, di bulan ke 4 dan ke lima setelah tanam, saya sudah puncak panen hingga petikan ke puluhan kali periode pertama. Pabila tidak memungkinkan untuk menggenjot masa panen, akibat harga fluktuatif atau hama dan keadaan lingkungan yang tidak mendukung seperti karyawan yang banyak gaya alias betingkah. Maka saya bisa fokus kepada tanaman saya yang baru mulai produktif, yaitu ; pepaya merah delima, cabai rawit setan dan cabe rawit kampung. Yang jelas ajaah diperjelas Bray.
Menurut saya, sejak awal menanam cabai memang sudah membutuhkan perawatan ekstra, mulai proses pembuatan bedengan, pembibitan dan seterusnya. Itu modalnya dah ratusan juta lah. Dan selalu nanam. Cuman ya. Saya tu selalu kendala di sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang banyak-banyak tingkah tu ya, pasti saya buat mundur teratur. Saya banyak tingkah pulak. Pokoknya saya ga mau pusing karena orang. Ini skala bisnis, bukan soal hobby-hobiian getwo. Bukan yang nanam satu sampai lima bedeng doang. Saya terus terang aja setiap bisnis saya dimulai, dalam perjalanan waktu saya pasti akan bilang ini. "Hay, hellow, ini bukan panti sosial, ya Bray! Yang bisa seenakmu deweh!".
Kan? Ga lucu, kalo kita malah dibuat pusing oleh orang-orang yang bekerja pada kita. Harusnya kita senanglah, kita bawa orang kerja buat kita senang, dan tenang. Ini enggak, ada pekerja saya baru sebulan datang bekerja, dah pengen beli Honda didiit diidiit. Ha-ha-ha. Saya sejujurnya kecewa dengan mental manusia yang sifatnya konsumtif, ga bisa membedakan keinginan dan kemauan. Ga tau mana yang prioritas. Ha, ada lagi, teknik nya aja yang banyak, action ga ada. Cerita doang. Cari muka ajah, wkwkka. Ga sampai tiga minggu, umurnya tu. Akhir-akhir ini..., saya salut sama suami, sudah bisa sekeras saya, woyy. Ga disangka-sangka, pas saya sedang menjemput anak sekolah, mendadak dia datang ke kebun tanpa saya. Telpon seluler saya berdering, "Mah, si A sudah papah suruh pergi, banyak bicara aja dia, ga kan orang pulak mempersulit pikiran kita dow", katanya". Waah. Asli saya tersenyum dan bilang..., "Ini keputusan terpopuler abad ini. Tumben, bagus kamu sekarang, secara kamu ga pernah pecat orang, selalu aku yang muak duluan. Biasanya kayak panti sosial...., asal ada imigran-imigran lokal ga jelas datang minta kerja, pasti kamu tampung!".
Begitulah, sdm kita rendah, banyak gaya, kerja ga kerja 1500. Berbeda kalo masalah harga. Masalah harga itukan pasti turun naik. Yang penting nanam dulu, kalau enggak nanam enggak mungkin bisa panen. Saya tekankan waktu itu sama pekerja saya, jika memang ingin serius menjadi petani cabai saya, ya harus serius bekerja. Karena saya juga serius mengeluarkan modal yang besar.
Selama bertahun-tahun bergelut di dunia hortikultura, cukup banyak suka duka yang saya hadapi. Mulai dari pekerja yang banyak tingkah, sampai kepada cuaca yang tidak sesuai perkiraan. Namun, tantangan terbesar dalam bertani cabai ini adalah hama penyakit yang bermacam-macam seperti kutu daun, ulat, hama patek dan lain sebagainya. Jika sudah seperti itu, maka tanaman cabai tersebut harus benar-benar dijaga dan disemprot pestisida. Saya menemukan makna di balik setiap kejadian. Setiap pengalaman dalam hidup saya, baik itu menyenangkan atau tidak, memiliki makna tersendiri. Iyaa. Saya mencoba untuk mencari makna di balik setiap kejadian yang saya alami. Dengan menemukan makna, saya bisa melihat kekecewaan dari sudut pandang yang berbeda dan lebih mudah bersyukur atas apa yang telah terjadi.
Saya mulai berkebun sekitar tiga tahun yang lalu. Saat itu saya menanam berbagai macam jenis tanaman seperti labu manis, kacang panjang, timun, pare, oyong, jagung manis, jagung pakan, cabai merah, dan lain-lain. Suka dan duka pun saya rasakan selama bercocok tanam di antaranya, perihal harga cabai yang kadang kala naik dan bahkan anjlok. Dalam kehidupan, tidak semua hal berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Terkadang, harapan dan kenyataan bisa sangat berbeda, dan hal ini seringkali membuat kita merasa kecewa atau putus asa. Namun, di balik setiap kekecewaan, selalu ada pelajaran dan kesempatan untuk tumbuh.
Saat hidup tidak berjalan sesuai dengan keinginan, saya mencoba untuk mengalihkan fokus pada hal-hal kecil yang masih bisa disyukuri. Saya tetap fokus pada hal-hal kecil yang positif. Ini bisa berupa kesehatan, keluarga, teman, atau bahkan cuaca yang cerah. Terkadang, kebahagiaan ditemukan dalam hal-hal sederhana yang sering saya abaikan. Saya tetap bertahan akan menanam cabai merah karena menurut saya, masalah harga adalah urusan nanti, yang penting adalah nanam dulu. Kalau pas dapat harga bagus, yaa rezeki emak sholeh lah. Kalau pas anjlok..., itulah gunanya backup plan tadi kan?
Semua itu kan ada prosesnya, ada suka dukanya, enggak mungkin langsung panen besar. Jika bisnis tidak berjalan sesuai rencana, ada baiknya kita evaluasi kembali rencana bisnis kita. Penting untuk kembali mengevaluasi tujuan bisnis dan strategi yang telah dibuat. Saatnya, memastikan tujuan bisnis kita apakah masih sesuai dengan kondisi saat ini dan tidak perlu disesuaikan? Kemudian, memeriksa apakah strategi yang kita gunakan masih efektif atau perlu diubah. Itulah yang sering saya bicarakan saat berdua disini dengan suami. Bukan cerita-cerita konyol doang atau bahasa cinta-cintaan, aku sayang kau, anjaaay.
Beberapa pertanyaan yang dapat membantu kami suami istri dalam evaluasi ulang ini antara lain: Apakah tujuan bisnis kita ini masih realistis atau perlu disesuaikan? Apakah strategi pemasaran yang digunakan masih efektif atau perlu diubah? Apakah produk atau layanan yang ditawarkan masih relevan dan memenuhi kebutuhan pelanggan? Apakah target pasar yang dituju masih relevan atau perlu diperluas? Apakah harga yang ditetapkan masih sesuai dengan kondisi pasar atau perlu diubah? Apakah biaya operasional masih dalam batas yang terkendali atau perlu dikurangi?
Nah. Dengan mengevaluasi ulang tujuan bisnis dan strategi yang kami gunakan, kami dapat menemukan kelemahan dalam rencana bisnis yang telah dibuat dan menyesuaikannya untuk memperbaiki kinerja bisnis kami berdua.
Setiap individu kami, tentu memiliki harapan akan kehidupan yang dijalani, baik itu terkait pekerjaan, asmara, dan sosial. Namun terkadang tidak semua harapan bisa terwujud nyata sesuai yang diinginkan. Akan tetapi, kehidupan tidak berhenti, maka kami hanya perlu belajar meresponsnya dengan baik dan bijaksana tentang kenyataan. Berkumpul dengan orang-orang yang mendukung, karena lingkungan sosial yang positif sangat berpengaruh terhadap perasaan. Kami hanya akan berkumpul dengan orang-orang yang mendukung dan memahami kami. Dengan ia yang bisa memberikan perspektif baru..., semangat, dan dukungan yang kami butuhkan untuk tetap bersyukur, meskipun situasi tidak sesuai harapan.
Selalu ada cara untuk tetap bersyukur ketika hidup tidak sesuai harapan. Kami menyadari bahwa segalanya bersifat sementara. Kehidupan penuh dengan pasang surut. Apa yang kami alami saat ini, baik itu kebahagiaan atau kesedihan, hanyalah sementara. Dengan menyadari hal ini, kami bisa lebih menerima keadaan dan tetap bersyukur atas apa pun yang terjadi. Kesulitan yang kami hadapi saat ini, mungkin adalah bagian dari proses yang lebih besar yang akan membawa kami pada pertumbuhan dan kematangan.
Adalah penting untuk menjalani hidup dengan sikap optimis. Berjanjilah untuk tidak menyerah begitu saja, ya!
#KSStory #KSGarden #KSMotivasi
#KSLifestyle #KSFamily
#PejuangMimpi #Episode43
#KetikaKenyataanTakSesuaiHarapan
#Pertanian #Berkebun
#Reels #Fbpro #fyp #vod