Aku memejamkan mataku sesekali diantara hembusan angin malam yang berirama sunyi. dingin menyelimutiku beriringan dengan burung-burung yang sudah terlelap disudut malamnya. kerlap-kerlip lampu kota yang semakin pekat untuk  menghiasi puncak malam, terlihat sangatlah megah. malam yang hanya bermodalkan sinar lampu penduduk sekitar hanya menyisakan kagum yang luar biasa. dan juga sepi yang hanya sesekali diramaikan oleh lalu lalang mobil penduduk itu sedikit menemaiku saat ini.
KEMBALI KE ARTIKEL