Bulir-bulir embun meretas tipis bersama malam, membasahi daun-daun pohon salak yang menari pilu bersama lekukan angin malam. Gesekan antar daun-daun berduri kecil itu bagai harpa alam yang menyenandungkan kidung kegetiran. Aku terduduk, termangu dalam gigil dinginnya
Sasih Karo.
KEMBALI KE ARTIKEL