Program digitalisasi yang dilakukan tim mahasiswa berfokus pada optimalisasi pemasaran digital dan perbaikan branding produk. "Kami melakukan pendampingan intensif selama satu bulan untuk membantu Pak Zamroni menguasai pemasaran digital," ujar Mutiara Chairani, salah satu anggota tim.
Dalam pelaksanaannya, tim mahasiswa memberikan pelatihan penggunaan media sosial Facebook dan platform shopee untuk pemasaran produk. Selain itu, mereka juga membantu dalam pembuatan stiker branding untuk meningkatkan daya tarik kemasan produk.
"Sebelumnya kemasan kami hanya menggunakan plastik polos tanpa stiker branding. Sekarang dengan adanya stiker khusus, produk kami jadi lebih menarik di mata konsumen," ungkap Pak Zamroni, pemilik usaha keripik singkong presto.
Tim mahasiswa juga membantu mendaftarkan lokasi produksi di Google Maps untuk memudahkan pelanggan dari luar daerah yang ingin berkunjung langsung. "Dengan adanya lokasi di Google Maps, ditambah ulasan positif dari pelanggan, kepercayaan konsumen baru terhadap produk kami semakin meningkat," tambah Pak Zamroni.
Program ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang bertujuan membantu UMKM lokal beradaptasi dengan era digital. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2022, UMKM berkontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, namun masih banyak yang belum memanfaatkan teknologi digital secara optimal.