Acara dimulai dengan prakata dari Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang melalui Kepala Seksi Bimbingan Klien Anak Dini Eka Putri, yang menekankan pentingnya pendidikan karakter dan nilai-nilai moral. "Tawuran bukan hanya merugikan fisik, tetapi juga menghancurkan masa depan. Kita perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi pelajar dan masyarakat," ujarnya.
Penyuluhan ini menghadirkan narasumber dari tim Sanak Bassama Bapas Semarang yang memberikan penjelasan mengenai dampak psikologis dan hukum dari tindakan tawuran. Dalam sesi diskusi, siswa sangat antusias bertanya tentang bahaya dan konsekuensi dari tawuran.
Selain itu, Balai Pemasyarakatan juga menjelaskan penanganan bagi remaja yang terlibat tawuran. "Kami ingin siswa tahu bahwa ada jalan keluar yang lebih baik untuk menyelesaikan permasalahan, tanpa menggunakan kekerasan dan tawuran" tambah Puguh Setyawan Jhody sebagai salah satu narasumber.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah, yang mengajak orang tua dan masyarakat untuk lebih proaktif dalam mendampingi anak-anak. Dengan adanya penyuluhan ini, Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang berharap dapat mengurangi insiden tawuran dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya hidup dalam harmoni.
Melalui inovasi Sanak Bassama ini, diharapkan para siswa dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya berprestasi di bidang akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan mampu mengatasi tantangan dengan bijak.