Seringkali terpikir oleh beberapa pengembang perkotaan dan pemerintah kota bahwa ruang publik hanya menghabiskan anggaran tanpa meningkatkan perekonomian suatu kota. Seperti halnya Kota Jakarta. Beberapa tahun belakangan, pembangunan di Jakarta selalu seputar pusat perbelanjaan dan hunian vertikal. Tentu saja pembangunan gedung-gedung tersebut dikatakan sudah sesuai dengan “kebutuhan dan gaya hidup” warga Jakarta. Semakin banyak lahan yang digunakan untuk pembangunan, tanpa disadari bahwa kota sudah tidak layak huni. Semakin
sumpek dan tidak nyaman untuk ditinggali. Kondisi lalu lintas yang kaya polusi pun menambah daftar panjang alasan Kota Jakarta menjadi lokasi yang sebenarnya bukan sebagai pilihan untuk tempat tinggal.
KEMBALI KE ARTIKEL