Suatu sore tanpa sebab yang jelas Ung (5 tahun, anak kedua saya) menangis. Air mata beningnya berurai di pipi. Seperti biasa, saya memeluknya. Â Saya tenangkan ia dengan belaian dan pelan-pelan saya pancing ia untuk bercerita. Nggak ada cerita keluar. Paling bertengkar dengan kakanya, pikir saya. Sejenak tenang, Ung menangis deras kembali. "Kamu sakit?" tanya saya cemas.
KEMBALI KE ARTIKEL