Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Senandung Anak Desa

27 Januari 2021   02:50 Diperbarui: 27 Januari 2021   05:02 246 7
Langit bergemuruh bersama datangnya malam. Sore semakin pekat bersama hitamnya awan tebal. Di kejauhan terdengar guntur sahut-menyahut. "Ayo, jangan berlama-lama. Ikat cepat kayu api itu. Hujan hampir turun. Kita harus berangkat."  Begitu teriak mama kepadaku. Seharian kami berlelah di kebun. Jagung semakin tinggi dan rumput-rumputpun tidak mau kalah bersaing. Setiap  hari setelah sekolah usai di sinilah tempat kami bermain. Ya, bermain dalam lelah, membersihkan kebun dengan tangan sendiri. Mama telah lebih dulu ke sini setelah kami berangkat ke sekolah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun