Ojo munggah gunung, ngko ireng! Ojo sepedahan, ngko ireng! Ojo dolanan prau ng kali, ngko ireng! Ojo kokehan metu awan-awan, ngko ireng! (Jangan naik gunung, nanti hitam! Jangan sepedahan, nanti hitam! Jangan main perahu di sungai, nanti hitam! Jangan kebanyakan keluar siang-siang, nanti hitam!) Apa ada yang pernah mendengar seperti itu? Saya sering. Bahkan, sayalah obyek dari deretan kata-kata tersebut. Ya, ibu saya hobi sekali mengulang frase kalimat-kalimat itu dalam berbagai kesempatan, terutama saat melihat gerak-gerik saya yang sepertinya sudah siap untuk
nglanthang. Memangnya ada apa dengan hitam? Kecap yang nomer satu itu juga warnanya hitam!
KEMBALI KE ARTIKEL