Dahlan Iskan juga dengan tegas mengatakan jika dirinya menjadi ketua umum PSSI maka dia akan membersihkan seluruh orang-orang politik dan menjauhkan sepakbola dari politisasi (Detik.com, Minggu 8 Januari 2012). Sepakbola adalah olahraga rakyat, milik seluruh rakyat. Sepakbola bukan milik segelintir politisi yang haus kekuasaan dan menggunakan sepakbola sebagai alat politik untuk mendapatkan kekuasaan tersebut.
Menurut Dahlan Iskan, banyak pihak yang telah memanfaatkan PSSI selama puluhan tahun memberi dampak buruk bagi perkembangan sepakbolaan Indonesia. Oleh karenanya orang-orang tersebut (politisi) harus dibersihkan dari kepengurusan baik di pusat maupun daerah dan diganti dengan anak-anak muda yang masih murni. Harus dilakukan perubahan paradigma jika ingin memberi perubahan yang signifikan terhadap sepakbola tanah air.
Jika syarat yang dikemukakan oleh Dahlan Iskan bahwa sepakbola Indonesia harus bebas dari politisi dan politisasi sepakbola, masihkah orang-orang seperti Ferry Paulus, Toni Apriliani, Hinca Panjaitan dan La Nyalla Mattalitti akan mencalonkan Dahlan Iskan sebagai ketua umum PSSI?
Jika Ya, berarti mereka siap meninggalkan sepakbola untuk selamanya. Karena Dahlan Iskan hanya akan menggunakan anak-anak muda yang bebas dari kepentingan politik dan tidak terkontaminasi rezim masa lalu.
Saatnya, terus kumandangkan PERJUANGAN MELAWAN LUPA, bebaskan sepakbola dari politisi dan politisasi.