Polemik yang terjadi didalam masyarakat Islam Indonesia yang merupakan aksi dan reaksi adanya pemikirian kaum islam yang masing2 berpegang pada kebenarannya tersebut menggambarkan betapa rentannya hubungan sesama umat muslim itu. Reaksi berbentuk buku, selain karya Hartono tadi, ada pula buku Adian Husaini, Islam Liberal: Sejarah Konsepsi, Penyimpangan dan Jawabannya. Berbagai sorotan ditujukan kepada kelompok yang menamakan diri Jaringan Islam Liberal ini, bukan saja menyangkut kegiatannya tetapi juga menyangkut tokohnya seperti Abdurahman Wahid ( alm ) dan Dawam Raharjo. Ketakutan terhadap gerakan pembaharuan islam tersebut dapat dimaklumi sebab banyak umat muslim berpandangan bahwa ajaran agama bukanlah menjadi urusan pribadi masing2 orang. Pandangan seperti inilah yang mendorong adanya sikap wajib membela ajaran Allah. Maka, ketika ajaran Islam dinilai disimpangkan sebagaimana pandangan pembaharuan Islam tersebut, maka dengan mengatas namakan " Firman Allah" vonispun dijatuhkan sebagai ajaran iblis. Vonis berdasarkan firman Allah seperti ini tentunya menimbulkan reaksi yang dapat memecah belah umat islam itu sendiri.
Disamping menggunakan buku cetakan, juga memanfaatkan milis2 yang ada di internet termasuk di Kompasiana untuk saling mempengaruhi umat muslim, baik itu dilakukan kelompok penentang maupun yang ditentang. Di Kompasiana, memang disediakan kolom agama yang tentunya menjadi peluang terbuka untuk dimanfaatkan oleh kedua kubu Islam tersebut. Tak ada aturan yang jelas apa yang menjadi materi bahasan agama, apakah untuk sarana dakwah, opini atau bahkan kristenisasi. Sebab, kecurigaan umat Islam terhadap kristenisasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat pada masyarakat Islam Indonesia tidaklah kecil. Seperti yang pernah terjadi di Kompasiana, tuduhan Kompasianer terhadap Kompas melakukan upaya kristenisasi adalah sebagai wujud telah terjadinya kecurigaan adanya kristenisasi yang dibangun secara sistematis. Politik dunia pasca perang dingin telah menciptakan pergeseran methode membangun kebersamaan umat Islam yang dipengaruhi konflik timur tengah. Dalam perang dingin dua blok dunia yang disebut Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet, negara2 Islam terutama negara2 Arab lebih condong ke Blok Timur. Bubarnya uni soviet ternyata telah merubah gaya politik sebagaian negara2 Arab yang akhirnya merangkul Amerika Serikat sekutu Israel seperti halnya kerajaan Arab Saudi. Konflik Timur tengah yang sudah merubah konflik politik menjadi konflik agama tersebut, usainya perang dingin telah menjadikan kelompok Islam merubah pola perjuangan, selain aksi bersenjata yang dilakukan kelompok Al Qaeda, juga dengan pembentukan opini secara systematis sehingga umat islam memandang Amerika Serikat sebagai musuh Islam yang antara lain dengan membangun opini kristenisasi tersebut.
Motto sharing connection yang digadang Kompasiana tentunya berlandasan kebebasan berpendapat, kebebasan kompasianer untuk menyampaikan pendapat termasuk pendapat terhadap pandangan agama pastinya tidak dapat dihindarkan. Diperlukan kejelian admin untuk menilai artikel yang diposting agar tidak terjebak dalam konflik islam konservatif ataupun liberal ataupun dimanfaatkan dalam pertentangan agama, apalagi antar agama yang dapat membahayakan kerukunan. Membahas sebuah ayat Al Qur`an dapat menjadi banyak makna yang mungkin menimbulkan pertentangan. Keimanan yang tercampur dengan buah pikiran kadang dituduh menggoyahkan keimanan, seperti inilah pandangan agama yang dibangun. Artinya, ayat al Qur`an adalah wahyu allah untuk difahami sebagai pedoman hidup, bukan untuk mengatur orang lain. Namun, ketika dalil agama dipakai untuk mengatur orang lain, tentunya tidak semua orang dapat menerimanya. Kembali kepada sifat manusia yang tidak ingin direndahkan, ketaatan beragama menjadi sebuah nilai moral dalam masyarakat. Pemerkosa, perampok, penipu selalu dikatakan prilaku moral bejad yang sesungguhnya belum tentu dimiliki orang tidak beragama.